PURWAKARTA ONLINE - Pagi ini kepala agak berat. Semalam tidur cuma sepotong-sepotong. Bukan karena kopi, tapi karena jaga ibu mertua di RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Dari RS Holistic Purwakarta di Kecamatan Pondoksalam, ibu mertua dirujuk ke sini kemarin, Minggu (10/8/2025). Katanya, di Holistic belum ada fasilitas untuk penyakit jantung dan saraf.
Di Purwakarta, pilihannya ada tiga, antara RSUD Bayu Asih, Siloam Hospitals Purwakarta, atau RSU Abdul Radjak Purwakarta. Keluarga sepakat memilih Bayu Asih. Lebih dekat dari rumah mertua di Kecamatan Pasawahan.
Baca Juga: Investasi Emas Online Makin Digemari, Bisa Mulai dari 0,1 Gram Lewat Aplikasi
Kalau soal nyamuk, sepertinya di kota ini nyamuknya memang galak-galak. Bagian tubuh mana pun yang terbuka, pasti digigit. Bahkan telinga pun tak luput dari serangan. Dengungannya seperti sengaja mengganggu. Tidur lelap jadi barang langka.
Karena ruang rawat ini terlalu sempit, semalam saya pindah untuk tidur di mobil, diparkiran depan UGD. Saat pagi terbangun langsung menatap bagian depan bangunan RSUD Bayu Asih. Lantas terbayang tampilan bangunan lama rumah sakit tua ini.
RSUD Bayu Asih bukan rumah sakit asing buat saya. Waktu kecil, kakak saya pernah dioperasi amandel di sini. Saya yang belum paham soal bius sempat menangis, mengira kakak sudah meninggal karena tubuhnya terbujur di kasur dorong.
Baca Juga: Ekspor Emas Batangan ke AS Terhenti Gara-Gara Tarif Impor 39 Persen Donald Trump
Dulu, setahu saya, Bayu Asih adalah satu-satunya rumah sakit di Purwakarta. Mungkin juga rumah sakit pertama di kabupaten ini. Penasaran, saya ambil HP dan cari informasi sejarahnya.
Menurut situs resmi Pemkab Purwakarta, RSUD Bayu Asih berdiri pada 1925 di Jalan Cipaisan (sekarang lokasi SMP Negeri 4). Saat itu, Purwakarta masih bagian dari Kabupaten Karawang. Bupati Karawang yang berkedudukan di Purwakarta, RTA Gandanegara, memprakarsai pembangunannya.
Tahun 1927, bangunannya terbakar. Lokasinya lalu pindah ke Jalan Raya Purwakarta Utara, sekarang Jalan Raya Veteran, tempat yang kita kenal saat ini.
Baca Juga: KKN STAI Al-Badar Cipulus Edukasi Pilah Sampah Warga Desa Pusakamulya Purwakarta
Peresmian rumah sakit ini dilakukan pada Sabtu, 18 Oktober 1930, pukul 09.00 WIB, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jhr. Mr. Dr. Andries Cornelis Dirk van de Graeff.
Waktu itu, luas tanahnya lima hektare, dengan bangunan seluas 5.000 meter persegi. Layanannya sederhana saja, seperti rawat jalan, rawat inap tujuh bangsal, apotek, bengkel, sekolah juru kesehatan, dan asrama.