Hari kedua diisi dengan gladi penutupan, penampilan kesenian daerah, serta pemberian penghargaan bagi insan pertanian berprestasi.
Diperkirakan, lebih dari 2.000 orang akan hadir, terdiri dari:
- Petani nelayan dari seluruh Jawa Barat,
- Petani milenial,
- Pelajar pertanian,
- Perwakilan OPD dan organisasi profesi.
Panen Pedet dan Cek Homestay di Parakanceuri
Dalam kunjungan lapangan, panitia juga meninjau homestay untuk peserta di Kampung Wisata Parakanceuri, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes.
Selain itu, digelar pula “Panen Pedet”, yaitu perayaan lahirnya anak sapi hasil program inseminasi buatan (IB).
Kegiatan ini menjadi simbol keberhasilan program peternakan di Jawa Barat.
Baca Juga: Misteri Penunggu Jembatan Cisomang: Nyai Ronggeng/Daweh Cantik yang Kubur Hidup-Hidup
Dihadiri Pejabat Penting
Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025 rencananya akan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat H. Dedi Mulyadi, SH., MM.
Selain itu, para bupati dan wali kota se-Jawa Barat, serta perwakilan Kementerian Pertanian juga dijadwalkan hadir.
Sebagai forum resmi KTNA, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah konsultasi dan dialog antara petani, nelayan, pemerintah, hingga pelaku usaha.
Sekilas Tentang KTNA
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) berdiri sejak 12 September 1971 di Cihea, Jawa Barat.
Organisasi ini menjadi wadah petani dan nelayan untuk berkomunikasi, berkonsultasi, dan memperjuangkan kesejahteraan bersama.
KTNA memiliki misi besar:
- Meningkatkan profesionalisme petani dan nelayan.
- Mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan.
- Menumbuhkan etos kerja dan kemandirian.
Melalui Mimbar Sarasehan, KTNA ingin memastikan bahwa suara petani Jawa Barat benar-benar didengar.
Baca Juga: PLTS Cirata Purwakarta: Raksasa Energi Surya Asia Tenggara yang Jadi Kebanggaan Indonesia
Purwakarta Siap Jadi Tuan Rumah
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Dinas Pangan dan Pertanian, serta KTNA Purwakarta, kesiapan terus dimatangkan.