KTNA Purwakarta dari 17 Kecamatan Kompak Sukseskan Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi Bersama Presiden dan Menteri Pertanian

photo author
- Senin, 7 April 2025 | 17:15 WIB
KTNA Purwakarta bersama Dispangtan sukses gelar Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi. Bupati hingga petani kompak wujudkan ketahanan pangan nasional. (Dok. KTNA Purwakarta / Carman)
KTNA Purwakarta bersama Dispangtan sukses gelar Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi. Bupati hingga petani kompak wujudkan ketahanan pangan nasional. (Dok. KTNA Purwakarta / Carman)

KTNA Purwakarta Kompak Sukseskan Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi, Dukung Ketahanan Pangan

PURWAKARTA ONLINE, Campaka – Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Panen Raya Padi Serentak 14 Provinsi yang digelar Kementerian Pertanian sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mempercepat swasembada pangan nasional.

Acara yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka ini diikuti secara daring oleh seluruh kepala daerah, termasuk Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, didampingi Kepala Dinas Pertanian Ir. Sri Jaya Midan, MP., serta seluruh jajaran KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Purwakarta.

Sinergi Petani, Pemerintah, dan Bulog

Ketua KTNA Purwakarta, H. Ujang Alim Adisaputra, S.Hut., memastikan seluruh ketua KTNA dari 17 kecamatan hadir dalam kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan.

"Kami kompak mendukung program presiden dan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten," ujarnya.

Baca Juga: Ujang Alim Pimpin KTNA Purwakarta Sukseskan Panen Raya Padi Serentak, Petani Diuntungkan!

Salah satu momen menarik terjadi saat Bupati Purwakarta berdialog langsung dengan petani di Desa Cisaat, Kecamatan Campaka. Carman, Sekretaris KTNA Kecamatan Campaka, menceritakan bahwa Bupati sangat akrab dengan petani.

"Bupati bebelokan jeung petani, resep (akrab dengan petani, menyenangkan)," ungkapnya.

Petani Diuntungkan, Bulog Langsung Beli Gabah

Salah satu keuntungan besar bagi petani dalam program ini adalah kepastian pembelian gabah oleh Bulog dengan harga Rp 6.500/kg (Gabah Kering Panen/GKP).

Harga ini lebih tinggi dibanding harga tengkulak yang biasanya berkisar Rp 5.700–6.000/kg.

"Gabah harus ada di pinggir jalan, minimal 1 ton. Bisa dijemput L-300 atau truk (minimal 5 ton). Petani tidak perlu repot menjemur gabah, langsung diambil Bulog," jelas Carman.

Baca Juga: Persib Bandung Dihantam Badai Cedera, 11 Pemain Absen Lawan Borneo FC!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X