Kawasaki Frontale Kini Jadi Monster Asia: Dari Underdog J-League ke Final ACL, Ada Momen ‘Video Game’ Ronaldo!

photo author
- Sabtu, 21 Juni 2025 | 21:43 WIB
Kawasaki Frontale melaju ke final ACL, kalahkan Al‑Nassr di Jeddah ((web/the-afc.com))
Kawasaki Frontale melaju ke final ACL, kalahkan Al‑Nassr di Jeddah ((web/the-afc.com))

Purwakarta Online - Dari awalnya tim “kerjanya” Fujitsu (listrik mati, tetapi semangat menyala), Kawasaki Frontale berkembang pesat jadi kekuatan utama di J‑League: 4 gelar sejak 2017.

Namun, di panggung Asia, mereka dulu seperti kucing kecil yang terjebak di arena singa: sejak 2017–2023, hanya satu kali masuk perempat final Liga Champions Asia.

Setelah manajer legendaris Toru Oniki pamit tahun 2024, klub menunjuk Shigetoshi Hasebe sebagai nakhoda baru.

Dan ternyata, Hasebe langsung bikin gebrakan membawa Frontale lolos ke final ACL Elite dan memuncaki 7 besar di J‑League.

Baca Juga: Viral! Cikgu Fadhilah terseret skandal video syur, Drama Terabox

Di semifinal 2 Mei 2025, ritme berubah total. Kawasaki mengejutkan jutaan mata di Jeddah dengan kemenangan 3-2 atas Al‑Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo dan Sadio Mane.

Striker Tatsuya Ito berkata, “Beating Ronaldo … felt like a video game!” sambil tertawa lebar.

Sebuah pengakuan polos ala gamer yang baru selesai menang di level bos besar.

Menurut laporan sebelumnya, Oniki punya fondasi mental yang sangat tangguh.

Baca Juga: Syarat Penerima BSU 2025 Rp600 Ribu, Tidak Sedang Terima PKH atau Bansos Lain!

Di bawah Hasebe, sentuhan emosional ini dipadu strategi modern: pressing cepat, switching wings, dan counter serangan kilat—pola yang bikin Al‑Nassr keder.

Yuto Ozeki dan Wakizaka jadi ujung tombak kreatifitas, mencetak 2 gol di semifinal dan bikin mimpi jadi final ACL nyata.

Cerita yang beredar di TikTok: ketika Wakizaka mencetak gol di 2 menit extra time lawan Al‑Sadd, suporter kawula muda Joged dengan gaya Jepang ala ultraman di tribun—alias “Happy dance” tingkahnya.

Ada vidio pendek di Instagram fans klub Portugal yang bikin ngakak saat mereka bilang, “Kita pikir ini simulasi FIFA, bukan pertandingan hidup!”.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X