PurwakartaOnline.com - Pada hari Minggu (29/10) pagi WIB, dunia tinju menyaksikan duel epik yang mempertemukan dua raksasa dalam pertarungan kelas berat. Tyson Fury, sang juara kelas berat dunia versi WBC, dan Francis Ngannou, mantan juara dunia UFC yang terkenal dengan kekuatan luar biasanya, saling berhadapan di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi.
Namun, hasil pertarungan tersebut telah mengundang berbagai kontroversi dan polemik di kalangan penggemar tinju serta tokoh-tokoh ternama dalam dunia olahraga.
Pertarungan sepuluh ronde tersebut selesai dengan keputusan split decision, di mana Tyson Fury keluar sebagai pemenang dengan skor 96-93, 95-94, 94-95 atas Francis Ngannou. Meskipun demikian, banyak pihak, termasuk pengamat UFC Ariel Helwani, legenda tinju Roberto Duran, dan bintang UFC Henry Cejudo, merasa bahwa Ngannou seharusnya menjadi pemenang.
Ariel Helwani, yang dikenal sebagai salah satu pengamat tinju terkemuka, mengkritik keras keputusan juri yang memberi kemenangan kepada Tyson Fury. Ia bahkan menyebutnya sebagai 'keputusan sampah'.
Roberto Duran, yang memiliki pengalaman luar biasa dalam dunia tinju, juga tak ragu memberikan dukungannya kepada Ngannou, yakin bahwa petarung berdarah Kamerun tersebut seharusnya menjadi pemenang.
Henry Cejudo, juara UFC ganda dalam dua kelas berbeda, bahkan menyatakan bahwa Tyson Fury harus kehilangan gelar juara dunia kelas WBC andai duel melawan Ngannou benar-benar perebutan gelar.
"Keputusan paling mengecewakan terbesar dalam sejarah olahraga tarung! Francis Ngannou baru saja menjadi juara kelas berat dunia lineal," ucap Cejudo dengan nada kecewa.
Kontroversi yang lebih besar muncul ketika di ronde ketiga, Ngannou berhasil melakukan knockdown terhadap Fury, mengirim sang juara dunia tersungkur di atas kanvas. Tidak hanya itu, di ronde kedua, sebuah hook ganas dari Ngannou membuat dahi Fury berdarah.
Baca Juga: Hati-Hati dengan Modus Pemerasan Rem Berasap di Puncak Bogor: Tips Aman Liburan
Mike Tyson dan Kamaru Usman, dua legenda tinju dan seni bela diri campuran, juga menyatakan bahwa Ngannou seharusnya meraih kemenangan atas Tyson Fury.
Meski memenangkan pertarungan, Tyson Fury mengakui kehebatan Francis Ngannou. Fury menganggap lawannya memiliki pukulan dan kemampuan luar biasa, terutama karena Ngannou baru saja menjalani debutnya di dunia tinju profesional. Namun, keputusan juri tetap mengejutkan banyak pihak.
Dalam perspektif banyak orang, Tyson Fury seolah merampas kemenangan dari tangan Francis Ngannou. Banyak yang menganggap bahwa pertarungan sepanjang sepuluh ronde tersebut seharusnya dimenangkan oleh Ngannou. Ia tampil lebih dominan, menjadi agresor, dan berhasil mencetak knockdown terhadap Fury.
Petinju asal Inggris, Chris Eubank Jr., juga memberikan pandangannya melalui Twitter, "Menonton dari tepi ring saya pikir Ngannou memenangkan pertarungan. Hampir saja, namun dia adalah agresor, mendaratkan pukulan lebih keras dan mencetak knockdown. Fury pantas kalah setelah mengalami begitu banyak masalah melawan pria yang belum pernah bertinju sebelumnya."
Artikel Terkait
2015 Awal Ketegangan Jokowi dan Megawati Terkait Budi Gunawan Batal jadi Kapolri: Video Viral Gus Romy!
Megawati Ingin Budi Gunawan Jadi Kapolri, Jokowi Tidak Kabulkan
Konflik Jokowi dengan Megawati: Awal Mula Perselisihan di Kongres PDIP
Alasan Megawati Marah pada Jokowi: Dinamika Politik di Kongres PDIP
Bidan Ayie Dianiaya Mantan Suami, Seorang Anggota TNI di Bengkulu - PurwakartaOnline.com
Kasus Bidan Ayie: Kekerasan dalam Rumah Tangga yang Viral di TikTok
Bidan Ayie Dianiaya Oknum TNI: Pertanyakan Ketegasan Polisi Militer!
Bidan Ayie Dianiaya Oknum TNI: Hukum di Indonesia Tumpul ke Atas, Lancip ke Bawah
Hati-Hati dengan Modus Pemerasan Rem Berasap di Puncak Bogor: Tips Aman Liburan
Kontroversi Pertarungan Tyson Fury vs. Francis Ngannou di Kingdom Arena, Riyadh