Harga Telur dan Daging Ayam Kian Naik!

photo author
- Selasa, 7 Juni 2022 | 09:54 WIB
Ilustrasi harga telur dan daging naik. (PIXABAY/ElasticComputeFarm)
Ilustrasi harga telur dan daging naik. (PIXABAY/ElasticComputeFarm)

Purwakarta Online - Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi telur dan daging ayam terbesar. Akan tetapi banyaknya permintaan melebihi stok yang tersedia dipasar.

Pasalnya apabila ketersediaan bahan pangan tersebut kurang dari jumlah permintaan maka akan terjadi lonjakan harga di pasar.

Harga telur dan daging ayam di Indonesia tentunya sangat fluktuatif, apalagi dihari-hari tertentu seperti perayaan hari raya nasional.

Naiknya harga bahan pangan tersebut selain membuat pembeli eceran merasa lebih berat, tentunya akan berdampak kepada sektor usaha makanan.

Baca Juga: Warga Bekasi Pura-Pura Mati Demi Uang Miliaran Rupiah!

Seperti yang telah diberikan oleh Pikiran-Rakyat, Harga Telur dan Daging Ayam Terus Melonjak, Penjual Makanan Akui Binggung Tak Bisa Naikan Harga Dagangannya

Harga daging ayam broiler terus alami lonjakan sejak empat hari terakhir, harganya kini mencapai Rp45.000 per kg hampir mendekati harga saat lebaran Idul Fitri lalu.

Demikian juga dengan harga telur ayam yang telah mencapai Rp32.000 per kg ditingkat pengecer dan Rp30.000 per kg di tingkat grosir.

Pedagang mie ayam serta pedagang bakso sejak beberapa bulan terakhir menggunakan daging ayam sebagai campuran bakso karena daging sapi sangat mahal. Kini harus merasakan kembali kenaikan dari harga daging ayam.  

Jaja dan Empat pedagang mie ayam di Komplek KPU menyebutkan, harga daging ayam hampir dua hari sekali alami kenaikan dan pada Senin 6 Juni 2022 kenaikannya mencapai Rp5.000 atau menjadi Rp45.000 per kg. Semula harga daging ayam masih sebesar Rp40.000 per kg.

“Bingung harga terus naik sementara harga jual mie ayam tetap sama,” kata Empat.

Baca Juga: Ramlan Maulana penggagas ISNU Purwakarta

Keluhan yang sama juga disampaikan Dedah dan Didin pedagang bakso yang sejak lebaran Idul Fitri lalu mencampur daging sapi dengan daging ayam untuk baksonya.

Mereka mengaku bingung jika semua harga daging mahal, sementara mereka tidak bisa menaikan harga jual bakso setiap porsinya. Karena jika harga naik maka akan kesulitan pembeli.

“kalau begini harganya ukuran bakso diperkecil ukuran tidak bisa dipertahankan” ungkap Dedah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X