PURWAKARTA ONLINE - Kebijakan kontroversial yang diambil oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, dalam mengutamakan pengadaan kendaraan untuk pemerintah desa menuai kekecewaan dan keprihatinan di kalangan masyarakat.
"Masyarakat yang mana?," ujar Yana (46) warga Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani belum lama ini.
Meskipun banyak masalah yang perlu penanganan darurat seperti infrastruktur rusak dan sampah menumpuk, pengadaan bantuan sepeda motor untuk 183 desa menjadi kebijakan yang diambil, yang dianggap kurang peka terhadap prioritas masyarakat.
Baca Juga: Terima mandat dari Masyarakat, Hidayat siap jadi Calon Bupati Purwakarta!
Baca Juga: Perbaikan Jalan dan Kebijakan Pemberian Motor NMax bagi Perangkat Desa di Purwakarta: Fakta Terbaru!
"Coba rasakan, apa si produk Bupati Anne selama jadi bupati?," ujar Yana balik bertanya.
"Bupati saat ini menurut kami kurang peka terkait apa itu skala prioritas untuk masyarakat," kata dia.
Warga Desa Panyindangan menyoroti ketidakpekaan Bupati terhadap persoalan-persoalan dasar seperti infrastruktur dan penanganan bencana alam.
Baca Juga: Kontroversi Gaya Hidup Mewah Kepala Dinas PUPR Empat Lawang: Tas Branded dan Liburan ke Luar Negeri!
"Bukan malah beli motor buat pemerintah desa. Bagi kami yang awam, urgensinya apa sih. Dan pertanyaan kami juga, seserius apa sih Anne Ratna Mustika dalam mewujudkan program pembangunan di Kabupaten Purwakarta," seloroh dia.
Contohnya, lambatnya penanganan bencana longsor di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani yang terjadi sejak pertengahan 2022.
"Kejadian ini kan sudah lama. Kok dibiarkan berlarut-larut. Gak mungkin dong bupati tidak tahu ada kejadian bencana alam dan masyarakatnya sudah teriak-teriak minta bantuan," imbuh dia.
Baca Juga: Susunan Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Purwakata, Masa Khidmat 2022-2026