PURWAKARTA ONLINE - Konflik internal NU kembali mencuat. Mahfud MD menilai akar persoalannya bukan sekadar AD/ART, tetapi kepentingan proyek dan perizinan tambang.
Konflik internal Nahdlatul Ulama kembali menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena perbedaan pandangan antar tokoh, tetapi karena munculnya isu yang jauh lebih sensitif: proyek dan izin tambang.
Mahfud MD, tokoh senior Nahdliyin yang dikenal tegas dan terbuka, menyampaikan pandangannya bahwa perselisihan yang mencuat belakangan ini bukan semata perkara tafsir aturan organisasi.
Dalam video yang tayang melalui kanal YouTube pribadinya pada 2 Desember 2025, Mahfud menegaskan bahwa akar persoalan yang menghangat di tubuh PBNU justru berkaitan dengan urusan bisnis.
Baca Juga: 6 Jam di KPK, Ridwan Kamil Bantah Tahu Proyek Iklan Bank BJB!
Menurutnya, bisik-bisik tentang kepentingan tambang sudah lama terdengar dan kini muncul ke permukaan.
Ia menyampaikan bahwa dinamika internal tersebut telah bergeser jauh dari tradisi keulamaan yang selama ini menjadi ciri NU.
Jika dulu NU dikenal fokus pada dakwah, sosial, dan nilai kebudayaan, kini orientasinya dinilai semakin mendekati pola kerja perusahaan.
Mahfud bahkan melontarkan sindiran bahwa PBNU kini seperti perusahaan terbatas, bukan lagi lembaga keagamaan murni yang berperan menjaga nilai dan tradisi. Istilah PTNU menjadi penanda kritiknya terhadap arah gerak organisasi.
Baca Juga: Epy Kusnandar Meninggal Dunia, Dimakamkan di TPU Jeruk Purut 4 Desember 2025
Proyek Bisnis Menjadi Sumbu Gesekan Internal
Bagi sebagian masyarakat, konflik internal organisasi besar mungkin dianggap hal biasa. Namun dalam konteks NU, yang memiliki jutaan pengikut dan peran kultural yang sangat kuat, setiap perubahan arah tentu mengundang perhatian besar.
Mahfud MD menyoroti bahwa keterlibatan sejumlah pihak dalam proyek tambang turut menciptakan ketegangan yang berlapis.
Perbedaan pandangan yang tadinya bersifat organisasi kini berubah menjadi perebutan akses ekonomi. Dari sinilah gesekan semakin sulit diredam.