news

Kritik Anies Baswedan: Kirim Anak Nakal ke Barak Militer Bukan Solusi, Tapi Simptom Masalah

Selasa, 22 Juli 2025 | 17:32 WIB
Anies Baswedan kritik keras program kirim anak nakal ke barak militer yang digagas Dedi Mulyadi di Jawa Barat. (Foto: Hasil tangkap layar video YouTube/Tretan Universe)

PURWAKARTA ONLINE – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melontarkan kritik tajam terhadap gagasan pengiriman anak nakal ke barak militer yang sempat diusulkan oleh tokoh Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM).

Program tersebut menuai pro dan kontra karena dianggap sebagai solusi instan terhadap perilaku menyimpang anak-anak.

Dalam sebuah perbincangan santai di kanal YouTube Tretan Universe, Anies memberikan pandangan yang lebih mendalam.

“Waktu kita bilang anak nakal, kan menyederhanakan anak ini berperilaku tidak sesuai dengan harapan. Tapi kenapa itu terjadi?” kata Anies, dikutip Selasa, 22 Juli 2025.

Baca Juga: Satria Arta Eks Marinir Jadi Tentara Rusia, Ingin Kembali Jadi WNI! Ini Respons Kemlu

Menurut Anies, pendekatan semacam itu cenderung mengabaikan faktor utama yang memengaruhi perilaku anak.

Ia mempertanyakan apakah perilaku buruk tersebut murni kesalahan si anak, atau justru hasil dari pola asuh orang tua, sistem pendidikan di sekolah, hingga pengaruh lingkungan sekitar.

“Apakah karena anak itu saja? Atau karena pola asuh orang tua, pola asuh di sekolah, atau karena lingkungan?” sambung Anies.

Kritik Anies Baswedan ini menyentil banyak pihak yang selama ini menganggap anak nakal hanya sebagai masalah individu, bukan sebagai akibat dari sistem yang lebih besar.

Baca Juga: Ini Pencapaian Baru Purwakarta! 400 Ribu Warga Purwakarta Kompak 'Ngosrek' Bersih-Bersih Demi Lingkungan Sehat

Program kirim anak nakal ke barak militer, seperti yang dicetuskan oleh KDM, sebelumnya sempat dirancang untuk mendisiplinkan anak-anak melalui pelatihan semi-militer.

Namun, gagasan tersebut memicu polemik karena dianggap tidak menyentuh akar persoalan yang sebenarnya.

Sebagai tokoh pendidikan, Anies menegaskan pentingnya pendekatan berbasis empati, pendidikan karakter, dan pemahaman menyeluruh terhadap latar belakang anak.***

Tags

Terkini