Baca Juga: Potensi Ekonomi Desa di Kecamatan Kiarapedes: Kopi, Manggis, dan Warisan Budaya Lokal
"Dari membaca buku, diskusi, lahirlah ide menjadikan desa kami jadi tujuan wisata. 4.000 tamu, 20 negara sudah datang ke sini," cerita Ali Hasanudin, Ketua BPD.
Desa Gardu terkenal dengan produk kicimpring dan ranginang.
Semua produsen sudah punya NIB dan sertifikat halal. Di Desa Cibeber, ada Agrowisata Manggis.
Sementara itu, Desa Parakan Garokgek dan Pusakamulya berhasil mengekspor manggis ke Taiwan hingga 7 ton.
Baca Juga: Kampung Kaya Rasa, Potensi Ekonomi Desa-Desa di Kecamatan Kiarapedes
Pemuda juga diajak terlibat lewat program Pangeran Sadimi—agar anak muda tetap bertani dan tidak menjual lahan sawah.
Kang Boti, petani milenial, sukses buka warung sayur dan jualan langsung ke pasar induk dan rumah-rumah.
"Petani hortikultura pun bisa kami fasilitasi lewat BUMDES, dalam program ketahanan pangan," tambah Asep Yana.
Desa Mekarjaya masih memegang teguh adat. Misalnya, dilarang menyentuh padi pada hari Senin dan Jumat.
Baca Juga: Desa-Desa di Kiarapedes yang Siap Mengguncang Pasar! Ini Faktanya
Warisan beras merah dan hitam jadi unggulan yang punya nilai gizi tinggi.
Adat maulid, permainan anak tradisional, dan hajatan adat terus dijaga.
BUMDES punya peran strategis. Pemerintah menargetkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih tuntas di seluruh desa pada Juni 2025, sesuai Inpres No. 9/2025.
"Peran BUMDES harus dioptimalkan, termasuk sektor jasa di desa wisata seperti jasa ojek, desain, edukasi, dan lainnya," ucap Ali Hasanudin.