Baca Juga: Kampung Kaya Rasa, Potensi Ekonomi Desa-Desa di Keamatan Kiarapedes
Tapi bukan cuma kopi—Desa Wisata Edukasi di Parakanceuri juga bikin pengunjung betah.
Ada pelatihan bikin aromanis (rambut nenek), kue Seroja, menanak nasi secara tradisional (nyangu), dan edukasi bertani dan beternak.
Ada juga kelas barista lokal. Yang menarik? Semua ini dilakukan tanpa mengubah kehidupan asli kampung—justru jadi daya tariknya.
Desa Cikubang dan Parakan Garokgek patut bangga karena sukses ekspor manggis hingga 7 ton ke Taiwan dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga: Teddy Indra Wijaya Tegaskan Tak Ada Minuman Beralkohol di Jamuan Prabowo dan Emmanuel Macron
Potensi ini terus dikembangkan agar lebih banyak petani bisa ikut mengekspor.
Sementara di Cibeber dan Sumbersari, agrowisata manggis jadi magnet baru, terutama saat musim panen.
Desa-desa ini membuktikan bahwa pertanian bisa menyejahterakan dan menarik wisatawan sekaligus.
Di Desa Kiarapedes, UMKM penghasil kicimpring makin berkembang. Di Desa Gardu, warga memproduksi ranginang dan rangining khas.
Baca Juga: Potensi Ekonomi Desa di Kecamatan Kiarapedes: Kopi, Manggis, dan Warisan Budaya Lokal
Semua pelaku UMKM ini sudah punya Nomor Induk Berusaha (NIB) dan bahkan difasilitasi sertifikat halal oleh Asep Yana bersama DKUPP (Dinas Koperasi dan UMKM).
Lewat pelatihan rutin, para pengusaha kecil ini diajak naik kelas—dari dapur ke pasar yang lebih luas.
Desa Margaluyu dikenal sebagai penghasil utama batu templek—batu alam untuk bahan bangunan yang punya nilai jual tinggi.