Purwakarta Online - Siapa bilang desa cuma tempat buat ngaso dan cari udara segar.
Di Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, justru desa-desa yang jadi ujung tombak kebangkitan ekonomi lokal.
Dari kopi eksklusif sampai wisata edukasi, dari budaya adat sampai UMKM yang ekspor semuanya hadir dan tumbuh bareng warganya.
Pertemuan hari Jumat (30/05) di Villa Poesaka Kopi, Pusakamulya, jadi saksi geliat ekonomi desa yang makin membara.
Baca Juga: Dari TikTok ke Terabox: Jejak Viral Its Anggi Bikin Heboh Dunia Maya
Asep Yana Taryana, S.Sn., Kepala Seksi (Kasi) Perekonomian dan Pembangunan Kecamatan Kiarapedes yang sudah dua tahun menjabat, menjelaskan banyak program dan target besar yang sedang digenjot.
Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2025, seluruh desa di Indonesia wajib membentuk Koperasi Desa Merah Putih.
Di Purwakarta, dari total 192 desa dan kelurahan, pembentukan koperasi ini sedang dikebut.
Asep Yana menyebut target finalisasi kepengurusan harus beres Juni 2025.
Baca Juga: OnlyFans hingga Dood Leak: Benarkah Itu Its Anggi? Ini Fakta Sebenarnya Terungkap!
Koperasi ini diharapkan bisa memfasilitasi penguatan ekonomi lokal, termasuk akses permodalan UMKM, pengolahan hasil pertanian, dan pendistribusian produk unggulan desa.
Desa Pusakamulya, khususnya Kampung Parakanceuri, jadi sorotan utama.
Berada di ketinggian 700–1.000 mdpl, tanah ini cocok banget buat budidaya kopi.
Harga kopi gelondong (cherry) yang dulu cuma Rp5.000/kg kini tembus Rp10.000/kg, berkat edukasi dari pendamping sekaligus petani lokal Kang Gepeng (Mardani Dika Kusuma).