Selain itu, masyarakat juga antusias mengikuti berbagai pertunjukan dan hiburan yang disajikan.
Tim Pendamping Desa: Pilar Utama Pembangunan Desa
Tim Pendamping Desa Kecamatan Kiarapedes turut ambil bagian dalam upacara dan perayaan dengan semangat yang tinggi.
Koordinator Pendamping Desa, Muhamad Supenda Griana, S.T., yang akrab disapa Penda, menyampaikan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah buah dari gerakan menuju satu cita-cita bersama.
Menurut Penda, memajukan desa adalah bagian dari upaya membangun Indonesia secara keseluruhan.
Baca Juga: Hanya 2 Pelaku Persekusi Ditangkap, Ada Orang Kuat di Balik Pengeroyokan Kyai NU di Karawang?
“Kemerdekaan Indonesia adalah buah dari gerakan menuju satu cita-cita bersama. Begitu pun dengan cita-cita untuk memajukan desa, harus kita perjuangkan bersama-sama dengan semangat gotong royong. Membangun desa artinya membangun Indonesia,” ujar Penda dengan penuh keyakinan.
Selain Penda, dua Pendamping Lokal Desa (PLD) juga tampak hadir, yaitu Enjang Sugianto dan Syarif Hidyatullah, menunjukkan dukungan dan komitmen mereka terhadap pembangunan di tingkat desa.
Tantangan Infrastruktur dan Harapan Masyarakat
Meskipun suasana perayaan sangat meriah, tantangan infrastruktur menjadi catatan penting.
Jalan raya yang sempit menyebabkan rombongan pawai, pengunjung, dan pedagang berdesakan sepanjang jalan.
Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih pada perbaikan infrastruktur untuk mendukung kegiatan dan perayaan serupa di masa depan.
Baca Juga: Kemeriahan Upacara 17 Agustus di Kiarapedes Terganggu! Jalan Sempit, Warga Berdesakan dan Tak Nyaman
Meski demikian, antusiasme dan dedikasi masyarakat Kiarapedes dalam memperingati kemerdekaan tetap menjadi sorotan utama.
Dengan semangat gotong royong dan rasa persatuan, mereka menunjukkan bahwa membangun desa adalah bagian integral dari membangun Indonesia.