Bengkel Sentul Dituduh Ketok Harga, Viral di Medsos - Polisi Turun Tangan!

photo author
- Rabu, 3 Mei 2023 | 09:56 WIB
Polisi Datangi Bengkel Nakal Ketok Harga di Sentul, Mengaku Tidak Menipu Hanya Salah Paham  (Sumber Foto: Twitter @Midjan_La_2 - Alonesia.com)
Polisi Datangi Bengkel Nakal Ketok Harga di Sentul, Mengaku Tidak Menipu Hanya Salah Paham (Sumber Foto: Twitter @Midjan_La_2 - Alonesia.com)

PURWAKARTA ONLINE - Bengkel di Sentul, Bogor, Jawa Barat viral di media sosial karena diduga ketok harga kepada konsumen. Kepemilikan bengkel tersebut tidak disebutkan dalam berita ini.

Postingan viral tersebut diunggah oleh seorang pemilik akun media sosial bernama Echa, yang menuliskan pengalamannya saat melakukan perjalanan wisata bersama suaminya ke kawasan Sentul.

Motor Echa mengalami masalah, dan mereka memutuskan untuk mengganti oli di bengkel yang terletak di daerah tersebut.

Baca Juga: Kisah Kerajaan Pajajaran: Sejarah Kehidupan Politik Negeri Sunda yang Menakjubkan Hingga Keruntuhannya!

Namun, saat sampai di bengkel, mekanik malah membongkar mesin dengan alasan supaya motor bisa 'diakalin'.

Echa kaget saat mesin sudah dibongkar dan diminta biaya Rp 2,7 juta, padahal ia mengaku hanya ingin mengganti oli.

Sejurus kemudian, Echa dan suaminya menolak perbaikan di bengkel tersebut.

Baca Juga: Prabu Siliwangi: Raja Sakti dari Kerajaan Pajajaran yang Mengukir Era Keemasan dan Mitos Kesaktiannya!

Mereka kemudian meninggalkan bengkel dengan motor yang belum dirakit menggunakan mobil pikap, namun diminta biaya pemasangan Rp 450 ribu.

Postingan Echa viral dan menyebabkan polisi mendatangi bengkel motor di Sentul, Bogor, Jawa Barat tersebut.

Pihak bengkel mengklaim bahwa pemilik motor sudah diberi tahu perihal kondisi mesin motor yang kepanasan alias overheating akibat kehabisan oli dan tindak lanjut perbaikannya.

Baca Juga: Karim Benzema Sudah 35 Tahun: Lini Depan Real Madrid Perlu Nomor 9 yang Baru?

Namun, pihak konsumen keberatan dengan harga yang dianggap terlalu mahal.

Kapolsek Babakan Madang, AKBP Susilo Tri Wibowo, mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi antara konsumen dan pihak bengkel mengenai pengerjaan bongkar pasang onderdil dari kendaraan yang sudah telanjur dibongkar tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X