Wasiat Diny Yuliani Sebelum Wafat, Mampukah Bupati Purwakarta Om Zein Melaksanakan?

Ia menunjukkan bahwa peran perempuan tidak berhenti di ruang domestik.

Baca Juga: BRI Siap Salurkan BLTS Kesra 2025, Dukung Pemerintah Wujudkan Asta Cita dan Kesejahteraan Rakyat

Lewat PKK, posyandu, hingga dunia usaha, Diny membuktikan bahwa kepemimpinan bisa dijalankan dengan kelembutan, kesabaran, dan empati.

Model kepemimpinan seperti ini penting diteladani, terutama di era di mana perempuan semakin banyak mengambil peran strategis di masyarakat.

Diny mengajarkan bahwa pelayanan kepada rakyat bisa dilakukan lewat banyak jalan: pemerintahan, sosial, dan ekonomi.

Duka dan Doa dari Warga Purwakarta

Kepergian Diny Yuliani meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan seluruh masyarakat.

Sejak dini hari, rumah duka di Desa Salem, Pondoksalam, dipenuhi pelayat dari berbagai daerah.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Pasang Badan Bela UMKM! Lawan Gurita Minimarket dan Judi Online yang Hisap Modal Rakyat

Namun, di balik duka itu, wasiat mulia Diny Yuliani menjadi pengingat bagi semua: bahwa amal jariyah bisa dimulai dari kebiasaan kecil yang dijaga bersama, seperti tradisi tadarus Ramadan yang kini menjadi warisan spiritual bagi Purwakarta.

Purwakarta berduka, tetapi juga bersyukur pernah memiliki sosok seperti Diny Yuliani, perempuan yang mengajarkan arti pengabdian, kesetiaan, dan cinta sejati untuk masyarakatnya.***