Sektor Konsumer dan Nikel Jadi Incaran 2025–2026 Pasaar Saham Indonesia Siap Bangkit

photo author
- Jumat, 5 September 2025 | 10:12 WIB
Ilustrasi indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan cerah pada Semester II di tahun 2025. ((Unsplash.com/Annenygard))
Ilustrasi indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan cerah pada Semester II di tahun 2025. ((Unsplash.com/Annenygard))

PURWAKARTA ONLINE - Optimisme investor terhadap pasar saham Indonesia kian menguat menyambut paruh kedua 2025 hingga 2026.

Menurut analisis terbaru dari JP Morgan Indonesia, sejumlah katalis strategis siap mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju tren pemulihan dan pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami melihat semester kedua 2025 sebagai titik balik yang sangat menjanjikan. Kombinasi dari belanja pemerintah yang meningkat, stabilitas rupiah, hingga potensi pemangkasan suku bunga global akan memperkuat prospek pasar modal Indonesia,” ujar Henry Wibowo, Head of Indonesia Research and Strategy JP Morgan, dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo 5 September 2025: Karier Cemerlang, Cinta Membara, Rezeki Mengalir Deras

Potensi Upside Besar

JP Morgan menilai saat ini valuasi pasar modal Indonesia tergolong atraktif, dengan PER (price to earnings ratio) IHSG berada di level 12x, salah satu yang terendah di Asia Pasifik.

“Ini artinya saham-saham Indonesia masih tergolong undervalued. Bagi investor jangka panjang, ini adalah momen akumulasi,” ujar Henry.

Meski tahun ini laba korporasi diprediksi turun 5%, JP Morgan optimis akan ada rebound laba 5–10% pada 2026. Faktor utama? Pemulihan konsumsi domestik dan belanja pemerintah.

Baca Juga: Kerusuhan Heboh di Halaman Kejari Purwakarta, Begini Faktanya!

Belanja Pemerintah Jadi Mesin Pertumbuhan

Henry menyebutkan bahwa kenaikan belanja pemerintah adalah katalis utama untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam Rancangan APBN 2026, keseimbangan antara target pertumbuhan dan defisit fiskal dinilai sebagai sinyal positif bagi pelaku pasar.

“Kuncinya ada pada eksekusi. Tapi jika belanja terealisasi dengan baik, kita bisa melihat dampak signifikan terhadap sektor-sektor seperti konsumer dan properti,” katanya.

Baca Juga: Fakta di Balik Kerusuhan Kejari Purwakarta, Api Membara dan Massa Dorong Aparat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X