Gila Memang Gejolak Kenaikan PBB di Cirebon! Edo Janji Tuntaskan Warisan Kebijakan yang Picu Resah Warga

PURWAKARTA ONLINE - Kenaikan PBB di Cirebon bikin heboh. Effendi Edo sebut tak sampai 1.000%, janji cari formula agar pajak tak memberatkan warga.

Suasana Kota Cirebon yang biasanya tenang mendadak riuh oleh isu kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang disebut-sebut mencapai 1.000 persen.

Angka fantastis ini memicu gelombang keluhan dan kemarahan warga yang merasa tagihan pajak mereka melonjak tak wajar.

Isu tersebut menjadi pembicaraan hangat di warung kopi hingga media sosial. Banyak warga memamerkan bukti tagihan yang membengkak, membuat publik bertanya-tanya: bagaimana mungkin lonjakan setinggi itu bisa terjadi?

Baca Juga: Modus Ade Mulyana dalam Pembunuhan Dea Permata Kharisma yang Gegerkan Purwakarta

Wali Kota Baru, Masalah Lama

Effendi Edo, Wali Kota Cirebon yang baru menjabat lima bulan, terpaksa turun tangan. Ia menyebut kenaikan memang ada, tetapi tidak sampai 1.000 persen seperti yang ramai di publik.

“Kenaikan ada tapi tidak sampai 1.000 persen. Saya sudah kaji ulang, saya akan lakukan proses ini cepat,” ujarnya di Balai Kota, Kamis (14/8/2025).

Edo menegaskan, kebijakan ini adalah warisan pemerintahan sebelumnya. Meski demikian, ia tidak ingin berlindung di balik alasan tersebut dan berkomitmen mencari solusi.

“Mudah-mudahan kita bisa ada formulasi yang bagus sehingga bisa menurunkan PBB,” lanjutnya.

Baca Juga: Hari Ini Presiden Prabowo Akan Sampaikan Dua Pidato Penting di MPR dan DPR, 15 Agustus 2025

Suara Warga dan Bukti di Lapangan

Sebelum pernyataan resmi dari Wali Kota Edo keluar, protes sudah lebih dulu bergulir. Paguyuban Pelangi Cirebon menjadi salah satu pihak paling lantang.

Koordinatornya, Hendrawan Rizal, mengaku terkejut saat menerima tagihan PBB tahun ini.