PURWAKARTA ONLINE – Larangan study tour yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memicu perdebatan.
Namun, pria yang dikenal blak-blakan itu punya alasan kuat.
Dalam tayangan podcast bersama Deddy Corbuzier, KDM menyebut bahwa study tour sekolah tidak memberikan manfaat edukatif yang nyata.
“Apa sih study tour-nya? Ternyata hanya piknik ke tempat wisata,” ujar Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Transaksi Judol Turun 70% Usai Ribuan Rekening Dormant Diblokir PPATK, 30 Juta Rekening Dibuka Lagi
Ia menegaskan bahwa kegiatan semacam itu hanya menguras kantong orang tua siswa, bahkan sampai ada yang harus berutang ke rentenir alias Bank Emok.
Menurut KDM, Bank Emok adalah lembaga keuangan informal yang beroperasi tanpa izin namun tetap marak di pedesaan.
Tak hanya menyusahkan orang tua, praktik seperti ini juga merugikan negara karena tak membayar pajak dan menerapkan bunga tinggi.
Dalam Surat Edaran Nomor 43/PK.03.04/Kesra, larangan study tour ini resmi diberlakukan sebagai bagian dari program pendidikan "Gapura Panca Waluya".
Baca Juga: Ruben Onsu Pilih Proses Hukum Meski Maafkan Pelaku Perundungan Anak Ungkapannya Bikin Merinding!
Kegiatan yang tidak bermanfaat, apalagi membebani, harus dihentikan.
Sekolah diminta mengganti study tour dengan kegiatan inovatif, seperti:
- Pengelolaan sampah mandiri
- Usaha peternakan dan pertanian
- Kegiatan kewirausahaan di lingkungan sekolah
- Tujuannya jelas: membentuk karakter, bukan sekadar hiburan.
Dengan pendekatan ini, Dedi Mulyadi berharap dunia pendidikan Jawa Barat lebih membumi dan menyentuh kehidupan nyata para siswa.
Baca Juga: Wakasau Tedi Rizalihadi: Marsma Fajar Adriyanto Sosok Ceria dan Ramah yang Dirindukan
Artikel Terkait
Wakasau Tedi Rizalihadi: Marsma Fajar Adriyanto Sosok Ceria dan Ramah yang Dirindukan
Gugur dalam Kecelakaan Pesawat, Marsma Fajar Adriyanto Dikenang Sebagai Pembina Olahraga Dirgantara
Sulthan Zaky Resmi Gabung Klub Kamboja, Dipinjamkan PSM Makassar ke MOI Kompong Dewa FC
Sulthan Zaky Tinggalkan PSM Makassar demi Tantangan Baru di Kamboja, Ini Pesan Harunya!
Matcha: Teh Hijau Premium yang Mulai Diproduksi Petani Inovatif Asal Purwakarta
Ruben Onsu Pilih Proses Hukum Meski Maafkan Pelaku Perundungan Anak Ungkapannya Bikin Merinding!
Inovasi Matcha Khas Purwakarta, Ciptakan Produk Unggulan demi Selamatkan Pertanian Teh Lokal
Transaksi Judol Turun 70% Usai Ribuan Rekening Dormant Diblokir PPATK, 30 Juta Rekening Dibuka Lagi
BRI Salurkan BSU 2025 Rp2,25 Triliun ke 3,76 Juta Penerima, Ini Cara Cek dan Cairkan Bantuan
BRI Salurkan BSU 2025 Rp2,25 T ke 3,76 Juta Pekerja, Perkuat Ekonomi hingga Pelosok Desa Cek Punyamu!