Warga Legokbarong Gotong Royong Perbaiki Dampak Longsor Demi Cegah Banjir dan Kerusakan Jalan

photo author
- Jumat, 11 Juli 2025 | 11:51 WIB
Warga Desa Pusakamulya kompak gotong royong perbaiki dampak longsor, cegah air melimpas ke jalan. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)
Warga Desa Pusakamulya kompak gotong royong perbaiki dampak longsor, cegah air melimpas ke jalan. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

PURWAKARTA ONLINE - Warga Dusun Legokbarong , Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, kembali menunjukkan semangat gotong royong yang patut diacungi jempol.

Pada Jumat pagi, 11 Juli 2025, mereka bahu-membahu memperbaiki kerusakan jalan dan saluran air yang terdampak longsor pada 16 Mei 2025 lalu.

Kegiatan gotong royong ini dipusatkan di wilayah RW 05 Dusun Legokbarong, yang merupakan salah satu titik rawan longsor di kaki Gunung Burangrang.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dusun 2 Legokbarong Dadan Herliana, Ketua RW 03 Roni Rohendi, Ketua RW 04 Ade Kosasih, Ketua RW 05, serta para ketua RT, Linmas, Kelompok Tani dan warga sekitar.

"Jika tidak segera dibetulkan, air bisa melimpas ke jalan dan merusak aspal. Debit air dari arah Yayasan Minhajul Haq cukup besar, apalagi saat hujan," ujar Dadan Herliana kepada PURWAKARTA ONLINE.

Selain warga, kegiatan ini juga melibatkan kelompok tani, Linmas, hingga mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang turut membantu memperbaiki saluran air agar air hujan tidak meluber ke jalan dan merusak infrastruktur desa.

"Yang kena imbasnya itu warga di wilayah bawah. Kalau air meluap, jalan bisa rusak parah," kata seorang warga yang ikut bergotong royong.

Desa Pusakamulya yang berada di kaki Gunung Burangrang memang dikenal sebagai daerah dengan curah hujan tinggi.

Selain potensi bencana seperti longsor, desa ini juga memiliki sejumlah destinasi wisata alam seperti Kampung Parakanceuri, Saung Manglid, dan Wisata Alam Ujung Aspal (Pasir Langlang Panyawangan).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa hingga pertengahan Juli 2025, potensi hujan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, masih cukup tinggi.

Meskipun beberapa daerah mulai memasuki musim kemarau, dinamika atmosfer seperti gelombang Rossby dan Kelvin masih memicu pembentukan awan hujan.

Menurut prospek cuaca mingguan BMKG periode 11-17 Juli 2025, cuaca di wilayah Jawa Barat didominasi berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di daerah rawan bencana seperti Desa Pusakamulya.

Warga juga disarankan untuk terus memantau informasi cuaca dari kanal resmi BMKG agar selalu siaga menghadapi kemungkinan terburuk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X