Dedi Mulyadi Kritisi Siswa Nakal, Kirim ke Barak, Diprotes Publik

PURWAKARTA ONLINE – Program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), yang mengirim siswa nakal ke barak militer, menjadi sorotan publik.

Banyak yang mempertanyakan efektivitas dan legalitas kebijakan ini.

Menurut Tamsil Linrung, Wakil Ketua DPD RI, kebijakan tersebut mencerminkan ketidaksiapan pemerintah daerah dalam menangani masalah pendidikan karakter anak.

“Kenapa harus diserahkan ke militer? Itu menunjukkan keputusasaan dalam mendidik,” ucap Tamsil di Jakarta.

Baca Juga: Verrell Bramasta Kritik Barak Militer Siswa Nakal, Bupati Purwakarta Om Zein Balas Menantang

Di sisi lain, Menteri HAM Natalius Pigai justru mendukung langkah Dedi Mulyadi.

Ia menilai jika program ini sukses, bisa dijadikan model nasional.

“Kalau sukses di Jabar, kami akan dorong ke Kementerian Pendidikan agar diterapkan luas,” kata Pigai.

Sementara itu, Kak Seto dari LPAI memastikan bahwa pendekatan yang dilakukan di barak tidak melanggar hak anak.

“Bahasanya tetap bahasa anak-anak. Bukan intimidasi,” jelas Kak Seto setelah mengunjungi langsung lokasi pendidikan karakter.

Baca Juga: Canti ya! Dearly Djoshua dan Ari Lasso Muncul Bareng di Nikahan Luna Maya, Warganet Heboh

Namun, sejumlah masyarakat, termasuk wali murid, tetap menyuarakan penolakan.

Mereka menilai pendekatan militer bisa menimbulkan trauma.

KDM pun menyambut kritik itu. Ia mengajak semua pihak untuk terlibat dan melihat langsung proses di lapangan.