BAHAYA! PAFI Siak: Banyak Puskesmas Tanpa Apoteker

photo author
- Minggu, 22 Desember 2024 | 01:13 WIB
Ilustrasi Puskesmas. PAFI Kabupaten Siak ungkapkan bahwa pelayanan kesehatan tanpa apoteker sangat berbahaya. (ruangbekasi.id)
Ilustrasi Puskesmas. PAFI Kabupaten Siak ungkapkan bahwa pelayanan kesehatan tanpa apoteker sangat berbahaya. (ruangbekasi.id)

Siak, PURWAKARTA ONLINE – Kondisi puskesmas di Indonesia kini menjadi perhatian serius.

Hal ini terungkap dalam situs PAFI Kabupaten Siak, pafikabupatensiak.org.

Banyak fasilitas kesehatan belum memiliki apoteker sebagai tenaga profesional dalam pelayanan kefarmasian.

Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Drs. Purwadi, Apt, MM, ME, mengungkapkan hal ini dalam acara "Koordinasi Lintas Sektor Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian" di Batam.

Baca Juga: Indonesia Tersingkir dari ASEAN Cup 2024 Usai Kalah dari Filipina

"Pengelolaan obat di puskesmas masih banyak dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten, sehingga sering terjadi penumpukan obat kadaluarsa dan kerugian negara," ujarnya.

Padahal, sesuai Undang-undang No. 36 Tahun 2009 dan PP No. 51 Tahun 2009, praktik kefarmasian harus dilakukan oleh apoteker.

Apoteker berperan penting dalam pelayanan berbasis pasien (patient-oriented), mendukung keselamatan pasien, dan melaksanakan tugas dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional.

Dampak Serius

Pengelolaan obat yang keliru bukan hanya berdampak pada kerugian negara, tetapi juga mengancam keselamatan pasien.

Baca Juga: Aktivitas Fisik, Rahasia Hidup Sehat dan Berkualitas

Obat-obatan yang tidak sesuai dengan pola penyakit berisiko tinggi membahayakan kesehatan masyarakat.

Solusi yang Ditawarkan

PAFI Kabupaten Siak mendorong semua puskesmas untuk memenuhi ketentuan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Kementerian Kesehatan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X