PurwakartaOnline.com – Dr. Effendi Muara Sakti Simbolon, M.I.Pol., nama yang tidak asing dalam kancah politik Indonesia.
Lahir di Banjarmasin pada 1 Desember 1964, ia dikenal sebagai politikus yang tegas dan berprinsip.
Namun, langkah politiknya baru-baru ini mengundang kontroversi besar.
Effendi resmi dipecat dari keanggotaan PDIP pada Sabtu, 30 November 2024.
Baca Juga: Usai Dukung Ridwan Kamil, Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP, Ini Alasannya?
Pemecatan ini disebabkan oleh langkah politiknya yang dianggap bertentangan dengan partai.
Salah satunya adalah kehadirannya dalam kampanye pasangan Ridwan Kamil dan Suswono, yang bukan pilihan resmi PDIP di Pilkada 2024.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menjelaskan, Effendi melanggar kode etik dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai.
"Partai tidak mentoleransi perbedaan sikap yang melanggar prinsip-prinsip partai," katanya.
Baca Juga: Kontroversi Pemecatan Effendi Simbolon oleh PDIP, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Pendidikan dan Karier Cemerlang
Effendi menempuh pendidikan S-1 di Universitas Jayabaya dan meraih gelar doktor di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran.
Ia juga aktif di berbagai organisasi, termasuk sebagai Ketua Umum Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari).
Meski dipecat, Effendi tetap menjadi sosok politikus yang dihormati.
Artikel Terkait
IDI Bogor Meningkatkan Profesionalisme Dokter Indonesia Melalui Inovasi dan Etika Kedokteran
IDI Ciamis Imbau Waspada Gondongan! Gejala, Komplikasi, dan Pentingnya Vaksinasi MMR
IDI Cianjur Bergerak Cepat Tangani Korban Gempa
IDI Cirebon, Sinergi Dokter dan Pemerintah Tangani Kesehatan Masyarakat
Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP, Kronologi Dan Kontroversi
Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP, Langkahnya Dinilai Melanggar AD/ART
Usai Dukung Ridwan Kamil, Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP, Ini Alasannya?
Effendi Simbolon Dipecat PDIP, Pertemuan dengan Jokowi Jadi Pemicu Utama!
Kontroversi Pemecatan Effendi Simbolon oleh PDIP, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Effendi Simbolon Dipecat PDIP, Menyusul Jokowi dan Gibran: Ada Apa dengan Partai Banteng?