PURWAKARTA ONLINE - Kenaikan harga sayuran di Pasar Tradisional Pasar Rebo Purwakarta terus terjadi, dengan cabai rawit merah mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Padahal, beberapa hari sebelumnya, harga cabai ini masih berkisar Rp 100 ribu per kilogram, dan bahkan sebelumnya pernah menyentuh Rp 60 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk musim hujan yang mempengaruhi ketersediaan barang dan menjelang perayaan Natal serta Tahun Baru yang memicu permintaan lebih tinggi. Maryam, seorang pedagang sayuran di Pasar Rebo, mengungkapkan bahwa tidak hanya cabai, harga komoditas lain seperti bawang dan sawi juga ikut naik.
Baca Juga: WELCOME BACK 2NE1: Konser Solo untuk Ulang Tahun Debut ke-15 di Bulan Oktober
"Semua pada naik, cabai naik, bawang naik, sawi naik, semua naik, karena nggak ada barang. Barang banyak harga langsung drop, nggak ada barang langsung meningkat," ujarnya pada Selasa (12/11/2023).
Maryam menjelaskan, kenaikan harga ini juga disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan petani gagal panen selama musim kemarau, dan kesulitan menanam di musim hujan saat ini.
Nandar, pedagang sayuran lain, menyatakan bahwa mahalnya harga cabai rawit merah membuat pembeli beralih ke cabai kering yang lebih terjangkau meski harganya juga cukup tinggi.
Baca Juga: Kiarapedes Juara Umum Porsadin Purwakarta 2024, Siap Maju di Tingkat Jawa Barat!
"Cabai naik lagi, kemarin Rp 100 ribu per kilogram sekarang jadi Rp 120 ribu per kilogramnya. Pembeli banyak yang beralih ke cengek (cabai) kering, meningkat 50 persen hampir setengahnya beralih ke cengek kering," ungkapnya.
Tingginya harga sayur mayur ini dikeluhkan oleh masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah. Banyak yang terpaksa mengurangi jumlah belanja agar tetap mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Sebagai rakyat kecil mah pak keberatan, penghasilan sedikit. Biasa belanja Rp 200 ribu jadi Rp 100 ribu sekarang mah, dicukup-cukupin aja," keluh seorang pembeli.
Baca Juga: Masjid NU di Denpasar Bali, Serasa Jumatan di Purwakarta
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Purwakarta, berharap pemerintah dapat mengambil langkah untuk menstabilkan harga pangan, terutama menjelang musim liburan yang biasanya disertai dengan peningkatan kebutuhan masyarakat.***
Artikel Terkait
2NE1 Siap Kembali ke Panggung dengan Tur Global "WELCOME BACK"
WELCOME BACK 2NE1: Konser Solo untuk Ulang Tahun Debut ke-15 di Bulan Oktober
Sambut Pemain Baru: Mailson Lima Resmi Jadi Pemain Asing Kedelapan Persib Bandung
Bioteknologi Indonesia tertinggal 28 tahun dari Pertanian Amerika
Solusi untuk 4 Tantangan Ketahanan Pangan Indonesia 2045
Profesor Jafar Hafsah di Rembug Utama KTNA Nasional 2024 di Bali
YAMPI Ajak KTNA Rumuskan Kebijakan Pertanian Nasional Bersama Presiden Terpilih, Prabowo Subianto
Kiarapedes Juara Umum Porsadin Purwakarta 2024, Siap Maju di Tingkat Jawa Barat!
Kaos Joger Bali Mahal-mahal, Padahal di Seberangnya Cuma Rp30 Ribu, Masuk Toko Seperti Mau Masuk Bandara
Masjid NU di Denpasar Bali, Serasa Jumatan di Purwakarta