Angelo Manuhutu: Misteri di Balik Munculnya Klub Motor Sangar Satudarah Maluku

PurwakartaOnline.com - Pada suatu hari di jalanan ramai Amsterdam, terdengar deru motor yang menggema.

Rombongan besar pengendara motor dengan postur tubuh yang tegap dan kokoh melintasi jalan-jalan kota.

Mereka mengenakan jaket kulit hitam yang memiliki emblem berwarna kuning yang tak asing bagi penduduk Indonesia: Satudarah Maluku.

Satudarah, klub motor yang berakar di Belanda, telah menjelma menjadi ikon yang dikenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Bongkar Nama Asli Guru Gembul dan Kontroversi: Debat Sengit dengan Muhammad Husein Gaza

Klub motor ini awalnya didirikan oleh tujuh orang keturunan Maluku di Belanda pada tahun 1990 dengan nama "Satudarah Motor Club."

Pada awalnya, klub ini hanya terbuka untuk warga keturunan Maluku.

Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai menerima anggota dari berbagai latar belakang, dan klub ini pun berkembang pesat.

Satudarah Motor Club telah melebarkan jaringan ke berbagai negara, termasuk Kanada, Malaysia, Singapura, Thailand, Curacao, Maroko, Suriname, Swiss, Turki, dan tentu saja, Indonesia.

Baca Juga: Banyak Bendera Hijau Kuning Biru di Bandung, Bendera Apa?

Di tanah air, Satudarah resmi didirikan pada Agustus 2012 dan tumbuh pesat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Maluku.

Namun, meskipun nama Satudarah terdengar akrab di telinga Indonesia, di Belanda klub ini dikenal sebagai organisasi kriminal.

Mereka dikenal dengan sebutan "one-percent club," yang merujuk pada pandangan bahwa hanya satu persen pengendara motor yang terlibat dalam tindakan kriminal.

Sebutan ini berasal dari American Motorcyclist Association.