Iqbaal Ramadhan Tak Lagi Jadi DILAN di Ancika 1995, Begini Penjelasan Sang Sutradara!

PURWAKARTA ONLINE - Benni Setiawan, sutradara film Ancika 1995, memiliki alasan sendiri mengapa ia memilih Arbani sebagai pemeran Dilan, menggantikan Iqbaal Ramadhan yang tidak lagi ingin memerankan karakter tersebut.

Benni Setiawan mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, yang dikutip dari akun @ancikamovie.official pada Senin (3/4/2023).

"Kami tidak memakai Iqbaal karena yang bersangkutan tidak ingin lagi (berperan sebagai Iqbaal)," kata Benni dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, dikutip dari akun @ancikamovie.official, Senin (3/4/2023).

Baca Juga: GEGER! 10 Mayat Ditemukan di Kebun Tersangka Dukun Penggandaan Uang di Banjarnegara

Baca Juga: JIJIK dengan tingkah Mario Dandy saat masih jadi Anak Pejabat Pajak, Jefri Nichol Ingin Beri Palajaran!

Menurut Benni, karakter Dilan bisa diperankan oleh siapa saja, dan Arbani terpilih setelah melalui proses casting dan dianggap sebagai yang paling tepat untuk memerankan karakter tersebut.

"Kenapa Arbani, menurut saya pribadi, Arbani adalah paling tepat. Dilan itu karakter, siapa saja bisa memerankan. Dari berbagai calon yang masuk, Arbani adalah yang paling tepat dan kami yakin dia bisa memerankan dilan dengan baik," tutur Benni.

Hal ini disampaikan Benni sebagai tanggapan atas cuitan @habisnontonfilm yang bertanya mengapa Iqbaal tidak kembali memerankan karakter Dilan di film terbaru.

Baca Juga: Video Viral Pelecehan Seksual di Angkot Tangerang: Korban Siswi SMP, Pelaku Masih Dicari Polisi!

Baca Juga: Tak Tahan Diisukan Terlibat Pidana Pencucian Uang Inisial R, Raffi Ahmad Akhirnya Buka Suara!

"Kenapa Iqbaal gak jadi Dilan lagi di film terbaru?" cuit @habisnontonfilm, pada 3 April 2023.

Iqbaal diketahui sudah tidak ingin memerankan karakter Dilan lagi karena merasa image tersebut sudah terlalu melekat padanya dan ingin mengeksplorasi karakter lain.

"Iqbaal ngerasa image Dilan udah terlalu nempel & dia mau explore karakter lain."

Baca Juga: Pengalaman Buruk Prof Rhenald Kasali dengan Bea Cukai saat Pandemi: Obat Dipenyet-penyet dan Dipajak Tinggi!