Bersiap hadapi krisis global, inilah 7 arahan Presiden!

photo author
- Rabu, 4 Mei 2022 | 22:30 WIB
Presiden Jokowi / setkab
Presiden Jokowi / setkab

Baca Juga: Pemerintah beri rumah untuk Ahli Waris Pejuang Reformasi!

Presiden mengungkapkan potensi belanja barang dan modal serta jasa di pusat ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun, artinya total sudah Rp1.062 triliun. Anggaran BUMN Rp420 triliun.

“Ini angka yang besar sekali. Jangan sampai, angka yang sangat besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor, sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang meningkat. Arahkan semuanya pembelian ke produk-produk dalam negeri. Hilangkan/kurangi sebanyak-banyaknya pembelian produk impor,” papar Jokowi.

Yang kedua, percepat proses hilirisasi industri yang dilakukan di dalam negeri. Daerah-daerah yang memiliki pertambangan, dorong agar mereka segera membangun smelter. Daerah-daerah yang memproduksi coklat, kopi misalnya, dorong agar mereka masuk ke industri di daerah kita masing-masing, agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-lipat dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya untuk rakyat. Sekali lagi, saya ingatkan, jangan kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah/pengekspor raw material. Stop.

Baca Juga: Inilah link download dan nonton film 365 Days Season 2 Sub Indo Full HD

Ketiga, tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Kita harus ingat semuanya, ke depan problem global/problem dunia adalah dua, pangan dan energi. Ini yang sangat kritis di dua hal ini, dan kita memiliki kekuatan di sini. Oleh sebab itu, sekali lagi, tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Lakukan secara fokus dengan skala yang masif, dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan.

Yang keempat, tingkatkan investasi yang akan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. Ini menjadi rebutan antarnegara.

“Kalau pelayanan perizinan kita belum cepat di pusat maupun di daerah, segera sederhanakan dan percepat. Layani semua yang berkaitan dengan investasi, karena kita tidak dapat lagi bergantung kepada APBN dan APBD. Hati-hati mengenai ini,” katanya.

Baca Juga: Peneliti dunia soroti Pulau Kalimantan, kelompok pohon tertua di dunia ternyata ada di Indonesia

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengingatkan, semua harus kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru yang inovatif dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi. Yang kelima, tahun depan kita akan memulai lagi ketentuan sesuai regulasi defisit di bawah tiga persen PDB.

“Karena itu perencanaan harus betul-betul rinci, perencanaan harus betul-betul detail, harus betul-betul tepat. Lakukan penajaman belanja sehingga kualitas belanja semakin baik, semakin meningkat. Optimalkan penerimaan perpajakan,” tuturnya.

Yang keenam, agenda-agenda strategis untuk peningkatan SDM harus terus berjalan, percepatan kemiskinan ekstrem, angka stunting yang kedua harus turunkan, peningkatan kualitas SDM melalui transformasi di bidang kesehatan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan juga upscaling, rescaling tenaga kerja agar semakin produktif dan kompetitif.

Baca Juga: Petani sukses lahan sempit, KWT Barmulita: hemat sepanjang tahun, tambah penghasilan, berbagi dan sehat!

Yang ketujuh, mempersiapkan pelaksanaan pemilu yang tahapannya dimulai nanti di Juni 2022. Saya minta, seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota mendukung pelaksanaan tugas KPU dan Bawaslu, termasuk tentu saja dukungan anggaran, baik dari APBN maupun APBD, agar pemilu terselenggara dengan baik dan lancar.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan pentingnya transformasi digital untuk mencapai transformasi ekonomi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X