Bagaimana Indonesia Memperluas Pasar Produk Perikanan di Jepang

photo author
- Rabu, 27 April 2022 | 00:38 WIB
Pameran The 19th Seafood Show Osaka 2022
Pameran The 19th Seafood Show Osaka 2022

Didi menyebut, peningkatan pangsa pasar tuna sirip kuning segar dan dingin asal Indonesia ke Jepang terus ditingkatkan melalui inovasi produk.

“Salah satunya dengan memperkenalkan tuna sirip kuning kiriotoshi/cut off yang dihadirkan dalam Paviliun Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga: Daftar Bupati Purwakarta dari masa ke masa

Perlu diketahui, sejak Januari – Oktober 2021 nilai ekspor produk perikanan mencapai USD4,56 miliar atau naik 6,6% dibanding periode yang sama pada 2020.

"Pada periode tersebut nilai impor mencapai USD408 juta, sehingga neraca perdagangan mengalami surplus USD4,15 miliar atau meningkat 5,8% dibanding periode yang sama tahun 2020," terang Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti saat refleksi akhir tahun pada 8 Desember 2021.

Angka tersebut dihasilkan dari komoditas ekspor utama yakni:

  • udang (40%)
  • tuna-cakalang-tongkol (13%)
  • rajungan-kepiting (11%)
  • cumi-sotong-gurita (10%), dan
  • rumput laut (6%).

Adapun negara tujuan ekspor utama adalah sebagai berikut:

  • Amerika Serikat (45%)
  • Tiongkok (15%)
  • Jepang (11%), ASEAN (9%), dan
  • Uni Eropa (6%).

Baca Juga: Alasan kenapa pertanian di Amerika bisa maju

Dan diperkirakan nilai ekspor produk perikanan tahun 2021 sebesar USD5,45 miliar. Angka tersebut lebih besar dibanding 2020. Berdasarkan data yang dirilis oleh ITC Trademap, nilai ekspor produk perikanan Indonesia tahun 2020 mencapai USD5,2 miliar atau tumbuh positif 5,7% dibandingkan tahun 2019.

Berbanding terbalik dengan Indonesia, sebagian besar negara eksportir utama produk perikanan dunia mengalami penurunan cukup siginifikan dibanding 2019, seperti Tiongkok turun 7,8%, Norwegia turun 7,5%, Vietnam turun 2,1%, India turun 15,1%, Thailand turun 2,2%, dan Ekuador turun 1,5%.

Artati pada Agustus 2021 pernah menjelaskan, Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok masih menjadi tujuan utama ekspor produk perikanan dunia dengan rata-rata nilai ekspor tahun 2016--2020 masing-masing sebesar USD23,08 miliar, USD15,26 miliar dan USD13,80 miliar.

Dalam kurun waktu tersebut, tren impor Amerika Serikat dan Tiongkok cenderung positif dengan peningkatan masing-masing sebesar 2,5% dan 15,5%, sedangkan impor Jepang mengalami penurunan sebesar 1,4%. Lebih lanjut, pangsa pasar produk perikanan Indonesia di ketiga pasar utama dimaksud mengalami peningkatan 4,6%, 1,3%, dan 6,2%.

Baca Juga: Janji Wagub belum realisasi, warga perbaiki jalan di Wisata Ujung Aspal secara swadaya dan seadanya!

Jika dilihat berdasarkan komoditasnya berdasarkan data ITC Trademap, udang masih menjadi komoditas unggulan disusul tuna-cakalang (TCT) dan cumi-sotong-gurita (CSG), rajungan-kepiting dan rumput laut.

Selama tahun 2020, nilai ekspor udang Indonesia mencapai USD2,04 miliar atau 8,8% terhadap nilai impor total udang dunia. Sedangkan, TCT sebesar USD724 juta (5,0%), CSG sebesar USD509 juta (6,0 %), rajungan-kepiting sebesar USD368 juta (6,8 %), dan rumput laut sebesar USD280 juta (11,4 %).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X