Sementara itu, pembayaran dividen interim BBRI akan dilakukan pada 15 Januari 2026.
Dengan jadwal ini, investor punya waktu cukup untuk mengatur strategi, apakah ingin berburu dividen atau fokus ke pergerakan harga saham.
Kinerja Keuangan BRI hingga Kuartal III-2025
Pembagian dividen interim tentu tidak lepas dari kinerja keuangan perseroan.
Hingga 30 September 2025, BRI secara konsolidasi membukukan laba bersih Rp41,23 triliun.
Angka ini memang turun 9,10 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp45,36 triliun.
Meski begitu, dari sisi pendapatan bunga bersih, BRI masih mencatatkan tren positif.
Baca Juga: Harga HP Xiaomi dengan HyperOS Terbaru, dari Rp1 Jutaan hingga Flagship Rp12 Jutaan
Pendapatan bunga bersih mencapai Rp110,99 triliun, naik tipis 2,9 persen yoy dari Rp107,86 triliun.
Pada fungsi intermediasi, penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp1.438,11 triliun, tumbuh 6,26 persen yoy.
Yang menarik, porsi kredit UMKM tetap mendominasi dengan nilai Rp1.150,73 triliun, atau sekitar 80,02 persen dari total portofolio kredit.
Angka-angka ini menunjukkan fokus BRI sebagai bank UMKM masih konsisten, sekaligus menjadi fondasi utama kinerja jangka panjang.
Lo Kheng Hong dan Dividen Rp10,26 Miliar dari BBRI
Nama Lo Kheng Hong hampir selalu muncul setiap ada kabar dividen emiten besar. Kali ini pun sama.