bisnis

Abang Ijo Hapidin Geram! Pungli Masuk Pabrik di Purwakarta Capai Rp 15 Juta

Minggu, 2 Maret 2025 | 21:11 WIB
Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin (tengah) saat menghadiri Rajaban PC Nahdlatul Ulama Purwakarta (30/1). Abang Ijo Hapidin, geram atas praktik pungutan liar (pungli) yang merugikan pencari kerja. Biaya administrasi masuk pabrik di Purwakarta bisa mencapai Rp 15 juta. (Dok. LPPNU Purwakarta)

PURWAKARTA ONLINE – Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, dibuat terkejut sekaligus geram dengan laporan mengenai dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di wilayahnya.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa para pencari kerja di Purwakarta harus merogoh kocek hingga belasan juta rupiah hanya untuk biaya administrasi masuk pabrik.

"Ya Allah, ternyata semahal itu," ujar Abang Ijo, Minggu (2/3/2025), menanggapi laporan warga yang menyebut biaya masuk kerja di pabrik-pabrik setempat bisa mencapai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

Praktik Calo Kerja yang Meresahkan

Menurut laporan yang diterima, praktik pungli ini diduga melibatkan sejumlah calo kerja yang mematok biaya tinggi kepada para pencari kerja.

Baca Juga: Gus Dur, Ulama yang Berprofesi Sebagai Wartawan dan Membela Kebebasan Pers Saat Jadi Presiden RI

Calo tersebut menjanjikan kemudahan dalam proses administrasi untuk bisa bekerja di pabrik-pabrik ternama di Purwakarta.

Namun, kenyataannya, banyak pekerja yang hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya dipecat.

"Bayangkan, sudah bayar mahal-mahal, eh malah dipecat setelah beberapa bulan. Ini sangat merugikan masyarakat," ujar Abang Ijo dengan nada prihatin.

Janji Tegas dari Abang Ijo

Sebagai pemimpin, Abang Ijo menegaskan bahwa dirinya tidak akan menutup mata terhadap praktik-praktik semacam ini.

Baca Juga: Tak Disangka! Persib Bandung Kalah 1-4 dari Persebaya, Apa Penyebabnya?

Dia berjanji akan menelusuri dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam pungli tersebut.

"Saya, Abang Ijo, sebagai pemimpin, akan menelusuri dan menindak tegas pungli-pungli seperti ini. Masyarakat Purwakarta harus bisa mencari pekerjaan dengan mudah dan tanpa adanya praktik semacam itu," tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini