PURWAKARTA ONLINE - Bukalapak, salah satu pionir e-commerce Indonesia, mengumumkan penutupan layanan marketplace untuk produk fisik.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada bisnis yang lebih potensial.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kamis (9/1/2025), Head of Media & Communications Bukalapak, Dimas Bayu, menjelaskan bahwa perubahan ini tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
“Kontribusi penjualan produk fisik kurang dari 3% dari total pendapatan Bukalapak,” ujarnya.
Baca Juga: Vivo X200 Series, Smartphone Fotografi Canggih dengan Teknologi ZEISS di Indonesia
Fokus pada Produk Virtual
Bukalapak akan mengarahkan sumber dayanya pada layanan virtual seperti gaming, investasi, retail, dan Mitra Bukalapak.
Segmen ini dinilai memiliki prospek cerah di masa depan.
“Kami percaya bahwa fokus pada layanan produk virtual akan memperkuat posisi Bukalapak dalam ekosistem digital,” kata Dimas.
Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem Akibat Siklon Tropis 97S: BMKG Imbau Waspada untuk Wilayah-Wilayah Tertentu
Kondisi Keuangan Tetap Solid
Bukalapak mencatatkan posisi kas sebesar Rp19 triliun pada kuartal ketiga 2024.
Dana ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan memberikan manfaat optimal bagi pemegang saham.
Layanan Marketplace Masih Berjalan Hingga Februari 2025