FLOQ Desak Pemerintah, Investor Lokal Terancam, Pph Kripto Naik 0,21%

Baca Juga: Ratusan Botol Ciu Disita di Tegalmunjul Purwakarta, Polisi Ungkap Lokasi Penyimpanan

Padahal, potensi industri kripto di Indonesia cukup menjanjikan. OJK mencatat lebih dari 15 juta pengguna aset kripto per Juni 2025. Angka itu menunjukkan animo masyarakat yang besar terhadap aset digital.

Dengan basis pengguna sebesar itu, kripto seharusnya bisa menjadi motor penggerak ekonomi digital nasional. Namun jika beban pajak terlalu tinggi, pertumbuhan ini bisa terhambat.

Kenaikan PPh ini juga menimbulkan perbandingan dengan negara lain. Sejumlah negara justru mendorong adopsi kripto dengan regulasi lebih ramah pajak.

“Kalau regulasi dan pajak seimbang, ekosistem kripto di Indonesia bisa berkembang pesat dan memberi kontribusi nyata terhadap perekonomian,” tegas Yudhono.

Baca Juga: Polres Purwakarta Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk Ciu dan Miras Ilegal

Artinya, Indonesia dihadapkan pada pilihan: ikut tren global yang ramah terhadap aset digital, atau tetap menahan laju dengan beban pajak tinggi.

Kenaikan PPh menjadi sinyal bahwa pemerintah serius mengatur industri kripto, sekaligus mengamankan penerimaan negara.

Tapi di balik niat baik itu, pelaku industri melihat ancaman nyata: turunnya minat transaksi dan migrasi investor ke luar negeri.

Jika tak ada penyesuaian, kripto di Indonesia bisa sekadar menjadi pasar konsumen, bukan pusat inovasi.

Baca Juga: Fakta Sebenarnya Link Full Video Amalia Mutya yang Viral di TikTok, Telegram, dan X

Padahal dengan regulasi yang proporsional, sektor ini punya peluang besar menciptakan lapangan kerja baru, inovasi keuangan, hingga peningkatan daya saing global.***