PURWAKARTA ONLINE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (kode saham BBRI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. BRI berhasil meraih dua penghargaan prestisius dalam ajang ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2024.
Dalam ajang bergengsi yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/7), BRI dinobatkan sebagai:
- Top 5 Public Listed Companies (PLC) Indonesia, dan
- ASEAN Asset Class PLC.
Penghargaan ini diberikan dalam Corporate Governance Conference and Awards yang diselenggarakan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) bersama Minority Shareholders Watch Group (MSWG).
Apa Itu ACGS dan Mengapa Penting?
ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) adalah sistem penilaian independen terhadap praktik Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik di negara-negara ASEAN.
Tahun ini, sebanyak 569 perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar besar dari seluruh kawasan ASEAN mengikuti penilaian ACGS. Proses penilaiannya ketat, menggunakan metodologi standar yang telah disepakati oleh regulator pasar modal se-ASEAN.
Hanya perusahaan yang mampu menunjukkan transparansi tinggi, akuntabilitas kuat, serta penerapan tata kelola kelas dunia yang bisa masuk dalam daftar terbaik ACGS.
Baca Juga: Larangan Study Tour Dedi Mulyadi Tuai Sorotan, Ini Alasan dan Solusi yang Ia Tawarkan ke Sekolah
Konsistensi BRI dalam Menjaga Tata Kelola
Direktur Human Capital & Compliance BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut.
“BRI secara konsisten memastikan penerapan GCG yang terintegrasi dan berkelanjutan di seluruh lini organisasi, mulai dari Dewan Komisaris hingga seluruh Insan BRILian,” ujar Solichin.
Menurutnya, keberhasilan ini adalah pengakuan atas komitmen BRI dalam menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, serta kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
Lebih lanjut, Solichin menegaskan bahwa BRI akan terus memperkuat tata kelola perusahaan agar selaras dengan standar terbaik, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Artikel Terkait
Bukan Belajar, Cuma Piknik: Ini Alasan Dedi Mulyadi Larang Study Tour di Sekolah Jawa Barat
Larangan Study Tour Dedi Mulyadi Tuai Sorotan, Ini Alasan dan Solusi yang Ia Tawarkan ke Sekolah
Dedi Mulyadi Bongkar Curhat Orang Tua: Biaya Study Tour Sampai Rp4 Juta, Pinjam ke Bank Emok!
Sambut 80 Tahun RI, Ribuan Sopir Truk Serentak Kibarkan Merah Putih di Jalanan Seluruh Nusantara
Pagi yang Damai, Hati yang Bising Inilah Sebuah Perjalanan Menuju Kesadaran Hakiki
Roman Dendam Episode 7: Ketegangan Memuncak, Masa Lalu Barli Terkuak!
Di Tengah Maraknya Pemblokiran Rekening, Harta Ivan PPATK Tembus Rp9,3 Miliar! Publik Heboh Gaji Pegawai PPATK
Di Tengah Kontroversi Rekening, Publik Heboh Harta Ivan Yustiawan dana Tembus Rp9,3 Miliar! Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai PPATK
Mahfud MD Heran: Silfester Matutina Divonis 1,5 Tahun tapi Tak Kunjung Ditahan, Ada Apa?
KRL Bogor–Jakarta Kota Anjlok di Stasiun Jakarta Kota, Penumpang Dievakuasi, Jadwal Terganggu