Ditulis Oleh Dadan Hamdani Seorang Mahasiswa di STAI AL-BADAR CIPULUS Purwakarta
PURWAKARTA ONLINE - Selsa pagi, 5 Agustus 2025 Matahari belum sepenuhnya terbit, tapi cahaya lembutnya mulai membias di langit timur.
Udara sejuk menyapa kulit, membawa serta aroma embun yang menenangkan. Seisi kampung masih sunyi, hanya suara burung dan bisikan angin yang jadi teman.
Aku baru saja menyelesaikan salat Subuh ketika aku memutuskan untuk menyapu halaman rumah.
Dedaunan kering berguguran seperti waktu yang terus berjalan, tak bisa dihentikan. Angin pagi berhembus pelan, seolah ingin membisikkan sesuatu yang tak kasat mata—sebuah pesan alam yang sederhana tapi dalam: "Dunia bisa damai, jika manusia tak sibuk merusaknya."
Saat sapu lidi menyapu pelataran, pikiranku ikut tersapu pada renungan yang tak biasa. Betapa indahnya jika suasana pagi ini bisa menetap selamanya.
Tidak ada keributan, tidak ada kebencian, tak ada kesombongan—hanya damai. Namun, aku sadar, pagi akan selalu digantikan oleh siang.
Saat mentari menguat, manusia pun mulai kembali pada perannya sebagai insan kamil mukamil—manusia yang sempurna menurut fitrahnya.
Tapi, benarkah kita sudah menjadi insan yang sempurna?
Apa sebenarnya ukuran kesempurnaan manusia?
Angin yang tadinya menyejukkan kini mulai mengusik: "Sempurna bukan berarti tanpa cela, tapi mampu menjaga dan menjalankan perintah Tuhan dalam setiap langkahnya."
Sayangnya, banyak dari kita justru hidup seperti bayangan: datang dan pergi tanpa makna, tanpa permisi. Hidup seolah hanya soal lahir lalu mati, tidak lebih dari itu.
Ironisnya, Tuhan tak pernah meminta apa pun dari makhluk-Nya. Tapi manusia, makhluk yang katanya paling mulia itu, selalu menuntut, mengeluh, dan menyalahkan.
Artikel Terkait
Dokter Richard Lee Masuk Islam, Netizen Doakan Istiqomah
Ungkap Sosok Wali Penyebar Islam di Kampung Wisata Tajur, Destinasi Mistis dengan Air Terjun Awet Muda
Kapan Mulai Puasa Ramadhan 2025? Ini Prediksi dan Proses Penetapan Awal Ramadhan oleh Pemerintah dan Organisasi Islam
Muhammadiyah Jadi Organisasi Keagamaan Terkaya ke-4 Dunia, Bukti Kekuatan Filantropi Islam
Harmoni Islam dan Sunda Wiwitan di Kampung Urug, Jejak Prabu Siliwangi
Viral di X! Menteri Agama Islam Nasaruddin Umar Sampaikan Duka Mendalam: Paus Fransiskus Meninggal Dunia
BRI Siapkan Weekend Banking dan BRImo Saat Libur Panjang Tahun Baru Islam 2025
Benarkah Video Andini Permata Bareng Bocil Itu Asli? Simak Hukum Menontonnya Dalam Islam
Viral Video Andini Permata Bareng Bocil, Asli atau Hoaks? Ini Penjelasan dan Hukum dalam Islam
Dinamika Perkembangan Islam di Era Modern Indonesia