Sehari sebelumnya, BTPN Syariah juga mendatangi sentra nasabah di Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Rabu (6/6).
Baca Juga: Mengejutkan, Inilah kisah Raden Walangsungsang: Pionir Cirebon dan Putra Prabu Siliwangi
Terbukti, pendampingan BTPN Syariah kepada nasabah inklusi di desa tersebut berhasil menumbuhkan perekonomian lokal. Lebih dari itu, dampaknya meluas hingga meminimalisasi pinjaman online (pinjol) ilegal dan rentenir.
Manfaat itu dirasakan Kepala Desa Mekarsari Ruhiyat. “Di sini tadinya banyak yang terjerat bank emok (rentenir),” ucap Ruhiyat kepada wartawan.
Menurutnya, pendampingan yang dilakukan BTPN Syariah dapat mengatur penggunaan pinjaman para anggota. “Jadi, selain mendapat pinjaman, masyarakat juga mendapat pendampingan untuk mengelolanya. Ini bedanya dengan lembaga keuangan yang lain,” kata dia.
Baca Juga: Misteri Kekayaan Bobby Saputra alias Ben Sumadiwiria: Ayah Saya Paling Kaya di Indonesia!
Pendampingan BTPN Syariah ini menyasar kelompok perempuan, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha ultramikro.
BTPN Syariah melakukan pendampingan dengan menggelar kegiatan perkumpulan rutin yang diikuti puluhan ibu-ibu. Dalam setiap kumpulannya, para anggota menjadi nasabah untuk menabung dan mengajukan pinjaman modal usaha.
Manfaat dari program itu dirasakan langsung oleh salah seorang anggota kumpulan tersebut bernama Nani Maryani (49). Berkat pinjaman modal, pendampingan yang disertai kerja keras, usahanya pun berkembang.
Baca Juga: BLT DD Ciracas Tahap 2, Supenda Griana: Dorongan Ekonomi Lokal Desa Sejak Masa Pandemi
Ia menceritakan, pada awalnya mengajukan pinjaman modal setelah usaha kelapa mudanya bangkrut. Setelah mengikuti pendampingan secara rutin, usahanya bertambah dengan produk daun pisang hingga penggilingan padi.
“Sekarang omzetnya minimal Rp5 juta per hari. Saya sekarang tidak hanya menjual ke Pasar Rebo Purwakarta tapi hingga ke Jakarta. Apalagi pada saat bulan puasa, itu ramainya,” ujar Nani.
Kegembiraannya bertambah setelah BTPN Syariah memberikan hadiah berupa paket perjalanan umroh. Alhasil, pengalaman tersebut diakui menginspirasi ibu-ibu lain yang menjadi anggota kumpulan.
Baca Juga: PLD Enjang Sugianto Ungkap Rincian BLT DD Desa Ciracas, Bantuan Rp900 ribu untuk 3 Bulan
Sementara itu, Sekretaris Camat Darangdan, Indra Wijaya Kusuma turut mengapresiasi program pendampingan masyarakat inklusi oleh bank tersebut. Bahkan, Pemerintah kecamatan setempat mulai mendukung program tersebut untuk dikembangkan lebih luas.
Artikel Terkait
Mengejutkan, Inilah kisah Raden Walangsungsang: Pionir Cirebon dan Putra Prabu Siliwangi
Misteri Kekayaan Bobby Saputra alias Ben Sumadiwiria: Ayah Saya Paling Kaya di Indonesia!
BLT DD Desa Ciracas: 24 Keluarga Terima Rp900 Ribu, Camat Harap Dana Dibelanjakan di Desa untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal
Salurkan BLT DD, Eman Sulaeman Ingatkan Warga Terkait 'Bank Emok' di Desa Ciracas
BLT DD Ciracas Tahap 2, Supenda Griana: Dorongan Ekonomi Lokal Desa Sejak Masa Pandemi
PLD Enjang Sugianto Ungkap Rincian BLT DD Desa Ciracas, Bantuan Rp900 ribu untuk 3 Bulan
Inovasi Ketahanan Pangan: Desa Ciracas Pilih Penggemukan Sapi, Siaga Hadapi Krisis Pangan!
Penyaluran BLT DD Triwulan ke-2 Tahun 2024 di Desa Kiarapedes, Perkuat Daya Beli dan Ekonomi Desa
Bank BTPN Syariah Lakukan Pendampingan Masyarakat Inklusi Bantu Tingkatan Ekonomi di Purwakarta
Jelang Pilkada 2024 Golkar Sambangi Nahdlatul Ulama, Budi Sopani Muplih: Sinergitas Demi Kemaslahatan Purwakarta!