PURWAKARTA ONLINE - Pendampingan masyarakat inklusi di Kabupaten Purwakarta tak hanya menumbuhkan perekonomian lokal. Lebih dari itu, dampaknya meluas hingga meminimalisasi pinjaman online (pinjol) ilegal dan rentenir.
Manfaat itu dirasakan Kepala Desa Mekarsari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta, Ruhiyat. “Di sini tadinya banyak yang terjerat bank emok (rentenir),” katanya seperti dilaporkan Kontributor “PR” Hilmi Abdul Halim, Rabu (5/6/2024).
Pendampingan serupa salah satunya dilakukan oleh pihak swasta, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah. Program mereka menyasar kelompok perempuan, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha ultra mikro.
Baca Juga: Penyaluran BLT DD Triwulan ke-2 Tahun 2024 di Desa Kiarapedes, Perkuat Daya Beli dan Ekonomi Desa
Perusahaan melakukan pendampingan dengan menggelar kegiatan perkumpulan rutin yang diikuti puluhan ibu-ibu. Dalam setiap kumpulannya, para anggota menjadi nasabah untuk menabung dan mengajukan pinjaman modal usaha.
Menurut Ruhiyat, pendampingan yang dilakukan ternyata dapat mengatur penggunaan pinjaman para anggota. “Jadi, selain mendapat pinjaman, masyarakat juga mendapat pendampingan untuk mengelolanya. Ini bedanya dengan (lembaga keuangan) yang lain,” katanya.
Pada kegiatan kali ini, pegawai bank tersebut memberikan informasi tentang pentingnya menabung. Namun, tema dalam setiap kumpulan sebenarnya lebih beragam seperti pengetahun tentang kesehatan dan sebagainya.
Baca Juga: Inovasi Ketahanan Pangan: Desa Ciracas Pilih Penggemukan Sapi, Siaga Hadapi Krisis Pangan!
Manfaat dari program itu dirasakan langsung oleh salah seorang anggota kumpulan tersebut bernama Nani Maryani (49). Berkat pinjaman modal, pendampingan yang disertai kerja keras, usahanya pun berkembang.
Ia menceritakan, pada awalnya mengajukan pinjaman modal setelah usaha kelapa mudanya bangkrut. Setelah mengikuti pendampingan secara rutin, usahanya bertambah dengan produk daun pisang hingga penggilingan padi.
“Sekarang omzetnya minimal lima juta rupiah per hari. Saya sekarang tidak hanya menjual ke Pasar Rebo Purwakarta tapi hingga ke Jakarta. Apalagi pada saat bulan puasa, itu ramainya,” tutur Nani.
Baca Juga: Usaha Ibu Nani di Desa Mekarsari Tumbuh karena Disiplin Hadir ke Kumpulan BTPN Syariah
Kegembiraannya bertambah setelah BTPN Syariah memberikan hadiah berupa paket perjalanan umroh. Alhasil, pengalaman tersebut diakui menginspirasi ibu-ibu lain yang menjadi anggota kumpulan.
Sementara itu, Sekretaris Camat Darangdan, Indra Wijaya Kusuma turut mengapresiasi program pendampingan masyarakat inklusi oleh bank tersebut.
Bahkan, Pemerintah kecamatan setempat mulai mendukung program tersebut untuk dikembangkan lebih luas.
Artikel Terkait
All New Honda BeAT 2024: Lebih Ringan, Lebih Canggih, dan Lebih Efisien!
Usaha Ibu Nani di Desa Mekarsari Tumbuh karena Disiplin Hadir ke Kumpulan BTPN Syariah
Mengejutkan, Inilah kisah Raden Walangsungsang: Pionir Cirebon dan Putra Prabu Siliwangi
Misteri Kekayaan Bobby Saputra alias Ben Sumadiwiria: Ayah Saya Paling Kaya di Indonesia!
BLT DD Desa Ciracas: 24 Keluarga Terima Rp900 Ribu, Camat Harap Dana Dibelanjakan di Desa untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal
Salurkan BLT DD, Eman Sulaeman Ingatkan Warga Terkait 'Bank Emok' di Desa Ciracas
BLT DD Ciracas Tahap 2, Supenda Griana: Dorongan Ekonomi Lokal Desa Sejak Masa Pandemi
PLD Enjang Sugianto Ungkap Rincian BLT DD Desa Ciracas, Bantuan Rp900 ribu untuk 3 Bulan
Inovasi Ketahanan Pangan: Desa Ciracas Pilih Penggemukan Sapi, Siaga Hadapi Krisis Pangan!
Penyaluran BLT DD Triwulan ke-2 Tahun 2024 di Desa Kiarapedes, Perkuat Daya Beli dan Ekonomi Desa