Usaha Ibu Nani di Desa Mekarsari Tumbuh karena Disiplin Hadir ke Kumpulan BTPN Syariah

photo author
- Kamis, 6 Juni 2024 | 07:33 WIB
 (Purwakarta post)
(Purwakarta post)

PURWAKARTA ONLINE - Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan keberlanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan oleh BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad menciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti. 

BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan. Dengan demikian, masyarakat inklusi juga mendapatkan ilmu baru untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti. 

"Dibutuhkan empat sikap perilaku unggul yang disebut dengan BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu) agar masyarakat inklusi terus tumbuh dan memiliki hidup yang lebih berarti. Hal ini akan terjadi jika nasabah rutin hadir dalam kumpulan," ungkap Kepala Pembiayaan Area Jabar 5 BTPN Syariah, Asri Pijar Septia, Selasa (9/5).

Baca Juga: All New Honda BeAT 2024: Lebih Ringan, Lebih Canggih, dan Lebih Efisien!

Dengan kumpulan ini juga, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar. Ibu Nani Maryani, salah satu warga Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta yang sudah menjadi nasabah BTPN Syariah sejak 2012.

"Saya mendapatkan manfaat luar biasa dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bareng-bareng dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini," tutur Nani.

Kedisiplinan Nani hadir dalam kumpulan membuat usahanya menjual daun pisang semakin tumbuh. Bahkan, ia tidak hanya menjual daun pisang di area Purwakarta, tapi juga sampai Jakarta. Tak heran, omzet Nani sudah mencapai Rp5 juta per hari saat ini. Pembiayaan yang diberikan BTPN Syariah pun juga terus meningkat dari awalnya Rp2 juta, kini sudah mencapai Rp80 juta.

Baca Juga: All New Honda BeAT 2024, Skutik Terlaris Kembali dengan Sentuhan Baru

“Alhamdulillah sekarang sudah ada lahan juga dua hektare dan dua rumah berkat pendampingan dari BTPN Syariah,” kata Nani.

Sementara, Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta Ruhianto mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan.

Ia mengakui bahwa pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memiliki kehidupan yang lebih baik sekarang.

Baca Juga: Pencairan Gaji ke-13 PNS 2024: Kemenkeu Cairkan Rp21,12 Triliun untuk ASN, TNI, Polri, dan Pensiunan

"Pendampingan dari BTPN Syariah melalui kumpulan sangat membantu masyarakat kami dalam mendorong perekonomian warga, termasuk yang sukses salah satunya Ibu Nani,” ujar Ruhianto.

Ia juga menilai pendampingan BTPN Syariah membantu warga agar tak terjerat dengan lembaga keuangan yang tidak resmi. “Jadi lebih baik ke depan masyarakat lainnya juga memilih BTPN Syariah karena ini bank resmi,” jelas Ruhiat.

Senada, Sekretaris Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta Indra Wijaya Kusuma menilai kumpulan BTPN Syariah membuat warganya menjadi lebih maju. Sebab, BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan dan menagih angsuran saja, tapi juga pendampingan langsung kepada seluruh nasabah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X