Inilah Sosok Mbah Jawer! Penguasa Misterius Wisata Waduk Jatiluhur dan Kisah Horor di Balik Bendungan Legendaris

PUURWAKARTA ONLINE - Waduk Jatiluhur di Purwakarta dikenal sebagai bendungan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Di balik fungsinya yang penting dan pemandangannya yang memukau, waduk ini juga menyimpan kisah mistis yang dipercaya oleh warga sekitar selama puluhan tahun.

Salah satu cerita yang paling terkenal dan menyeramkan adalah tentang sosok Mbah Jawer, makhluk misterius yang disebut sebagai penguasa gaib Waduk Jatiluhur.

Sekilas Tentang Waduk Jatiluhur

• Terletak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
• Luas area mencapai 8.300 hektar.
• Mulai dibangun tahun 1957, selesai tahun 1967.
• Berfungsi sebagai pembangkit listrik, irigasi, pengendali banjir, dan tempat wisata.

Namun siapa sangka, di balik bendungan megah ini tersimpan urban legend yang mencekam?

Baca Juga: Wisata Terbaru di Purwakarta: Destinasi Seru, Edukatif, dan Instagramable untuk Liburan Keluarga

Sosok Mbah Jawer

Menurut cerita warga, Mbah Jawer bukanlah orang biasa. Ia adalah sosok makhluk gaib yang memiliki “jawer” di atas kepalanya — seperti jengger ayam, namun bentuknya aneh dan menyeramkan. Dari situlah nama "Jawer" berasal.

Legenda mengatakan bahwa Mbah Jawer dulunya adalah seorang bayi yang lahir dalam keadaan tidak normal, memiliki daging berlebih di kepala, dan membuat keluarganya malu.

Kisah Awal

Ayah dari bayi tersebut, yang merasa malu dan menganggap anaknya sebagai aib, berkonsultasi dengan seorang ahli spiritual.
Sang spiritualis meramalkan dua kemungkinan besar:

• “Jika anak ini dibesarkan dengan baik, daerah ini akan menjadi subur, makmur, dan penuh berkah.
• Namun jika anak ini dibuang, akan datang malapetaka besar, termasuk **banjir, penyakit, dan bencana tak terlihat.”

Awalnya, sang ayah sempat ragu. Namun, rasa malu lebih besar dari rasa takutnya. Ia pun mengambil keputusan yang kelak diyakini membawa kutukan ke daerah tersebut.

Baca Juga: ASN Sambut Rencana Kenaikan Gaji 2025, Publik Tunggu Peningkatan Layanan

Dibuang ke Sungai Citarum