PurwakartaOnline.com - Suatu peristiwa percekcokan antara warga setempat dan seorang pengendara sepeda motor RX-King menghebohkan media sosial pada Jumat (18/8). Kejadian ini terjadi di Rumpin, Kabupaten Bogor, saat momen upacara bendera sedang berlangsung dan rombongan siswa SMA hendak menuju lapangan.
Namun, Kapolsek Rumpin, Kompol Sumijo, telah mengklarifikasi insiden ini serta berhasil melakukan mediasi antara pihak yang terlibat.
Menurut Kapolsek Rumpin, kejadian ini merupakan kesalahpahaman antara warga dengan komunitas pengendara RX-King yang sedang melintas di antara rombongan siswa. Fajri Hardiansyah (20), pengendara RX-King yang terlibat, melintas di tengah-tengah mereka, menyebabkan suara bising dan kegaduhan. Hal ini kemudian memicu emosi dari salah satu warga, Suhendra.
Baca Juga: Top 15 Album Dunia Billboard: NewJeans Kokoh di Puncak, ITZY Cetak Sejarah
"Dalam momen itu, terjadi spontanitas kegaduhan yang dilakukan oleh Saudara Suhendra. Namun, perlu dijelaskan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini," tegas Sumijo dalam keterangan video yang diunggah kepada wartawan pada Sabtu (19/8).
Video peristiwa ini tersebar luas di media sosial, menampilkan warga yang emosional dan terlibat cekcok dengan pengendara RX-King. Pengendara motor tersebut akhirnya diamankan oleh warga lainnya.
Namun, Kapolsek Sumijo cepat tanggap dalam menangani situasi ini dengan turun tangan melakukan mediasi. Hasilnya, cekcok ini berhasil diselesaikan pada hari yang sama.
Baca Juga: Kembali Setelah 6 Tahun: ODD EYE CIRCLE Luncurkan Album 'Version Up' yang Penuh Kejutan!
"Kami segera melakukan mediasi dan pembicaraan dengan pihak-pihak yang terlibat, sehingga kejadian ini cepat berakhir. Penting untuk diingat bahwa pihak yang terlibat dalam cekcok ini bukan hanya komunitas, tetapi juga warga setempat yang menggunakan RX-King," tambah Sumijo.
Dalam penjelasannya, Sumijo juga mengungkapkan bahwa insiden ini berlangsung saat suasana pasar sedang ramai dengan pedagang dan pengunjung. Motor RX-King yang melintas dengan kecepatan tinggi menjadi pemicu terjadinya konflik ini.
"Di sepanjang jalan itu, terdapat pasar tradisional yang sedang ramai. Motor yang melintas dengan kecepatan tinggi menyebabkan adanya kebisingan, dan hal ini menjadi titik awal adu mulut. Namun, kami langsung mengatasi situasi ini dan mediasi berhasil dilakukan," jelas Sumijo.
Baca Juga: Kontroversi Oklin Fia Jilat Es Krim Batangan Dekat Kemaluan Pria: MUI Protes Aksi Kontroversial!
Dengan berhasilnya mediasi yang dilakukan oleh pihak berwenang, kejadian ini telah mereda dan tidak berbuntut panjang. Hal ini juga menjadi contoh pentingnya penyelesaian konflik secara bijak dan segera, guna mempertahankan harmoni di tengah masyarakat.***