PurwakartaOnline.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah telah menetapkan BS, mantan pimpinan bank BUMN di Semarang, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi kredit bermasalah.
Kasus ini dilaporkan telah menyebabkan kerugian negara mencapai angka fantastis, yakni Rp112 miliar.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jawa Tengah, Arfan Triono, mengonfirmasi penetapan status tersangka terhadap BS di kota Semarang pada hari Kamis.
Baca Juga: OH MY GIRL's Hyojung Positif COVID-19, Aktivitas Kelompok Dijaga Ketat
Kasus ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan kini mencapai titik penentuan dengan penetapan status tersangka.
Menurut Arfan Triono, BS pada saat itu menjadi pimpinan bank yang bertanggung jawab atas pemberian kredit kepada PT Citra Guna Perkasa dan PT Harsam Indo Visitama pada tahun 2016.
Sayangnya, kredit yang diberikan tersebut mengalami masalah serius yang berujung pada kerugian negara yang cukup besar.
"Dari hasil perhitungan, kerugian negara akibat dugaan korupsi ini mencapai angka mencengangkan, yaitu Rp112 miliar," ungkap Arfan Triono.
Tak hanya BS, dua pegawai lain dari bank yang sama juga turut ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.
Hal ini menunjukkan adanya dugaan keterlibatan lebih dari satu pihak dalam tindakan korupsi yang merugikan negara.
Baca Juga: Revenant Sabet Gelar Drama Paling Dibicarakan Minggu Ini, Mengalahkan King the Land!
Tidak hanya pihak bank, dalam kasus ini juga terdapat tiga orang yang merupakan pimpinan dari PT Citra Guna Perkasa dan PT Harsam Indo Visitama yang juga turut ditetapkan sebagai tersangka.
Ketiganya bernama AH, ES, dan AS, mereka merupakan debitor yang menerima fasilitas kredit dari bank yang dipimpin oleh BS.