Purwakarta Online - Suasana peringatan HUT ke‑79 Bhayangkara di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025), meninggalkan banyak kesan, salah satunya kekacauan lalu lintas yang panjang.
Usai upacara, bus kota dan armada TransJakarta terjebak macet parah, membingungkan ribuan penumpang dan pengemudi.
Menurut laporan dari Wartawan, puncak perayaan yang juga dihadiri Presiden Prabowo Subianto menyebabkan kemacetan luar biasa di sudut Jalan Sudirman–Tha
. Ratusan kendaraan umum, termasuk bus TransJakarta, berhenti total, sehingga jam pulang kerja berubah menjadi lebih panjang dan menegangkan.
Baca Juga: HUT Bhayangkara ke‑79: Prabowo Tegaskan Polri Harus Tangguh dan Tidak Bisa Dirusak
Warga via akun Instagram @JakartaTransit mengunggah video bus TransJakarta kosong, berhenti di jalur yang tak memungkinkan untuk memutar. Seorang penumpang menulis “Bus sudah setengah jam tidak jalan. Banyak yang turun dan jalan kaki,” tulisnya dalam caption.
Sementara akun Facebook “Jakarta Macet” ramai membahas kebingungan sejumlah anak sekolah dan pekerja yang telat tiba di rumah atau kantor.
Polri memang sudah menyiapkan rekayasa arus sejak pukul 05.00 WIB, dengan delapan ruas yang ditutup, termasuk Sudirman–Thamrin dan Lapangan Banteng.
Namun keputusan situasional ternyata belum cukup efektif, terutama saat meninggalkan lokasi upacara di sore hari.
Baca Juga: Dewangga Ungkap Pernah Gagal Gabung PERSIB pada 2019, Kini Mimpi Jadi Nyata
Kombes Komarudin dari Ditlantas Polda Metro Jaya menyebut rekayasa bersifat situasional, tapi tak bisa memprediksi lonjakan mendadak pula “Kami mohon maaf bila ada pemutarbalik arus mendadak. Semua dilakukan untuk keamanan dan kelancaran acara,” terang Komarudin.
Akun TikTok @jakartawalkers menayangkan video penumpang turun dari TransJakarta dan nekat jalan kaki menuju halte selanjutnya.
Beberapa penumpang membawa koper dan barang belanja, berjalan di tengah jalan utama.
Video tersebut mendapat komentar seperti “Mereka rela jalan karena macetnya sudah gak manusiawi,” dan “Upacara selesai, tapi perjuangan pulang baru dimulai…”