PURWAKARTA ONLINE - Di balik gaya hidup mewah, jebakan sugar daddy bisa berujung petaka. Simak kisah viral penuh pelajaran ini!
Fenomena sugar daddy kembali mencuat di media sosial, menimbulkan pro dan kontra. Di balik kilauan kemewahan dan gaya hidup glamor, tersimpan sisi gelap yang kerap luput dari perhatian.
Judul “Sugar Daddy, Sugar Trap” bukan sekadar permainan kata, tapi cerminan realita pahit yang dialami banyak perempuan muda saat terjebak dalam relasi transaksional yang terlihat manis di awal.
Apa Itu Sugar Daddy?
Sugar daddy adalah istilah yang merujuk pada pria dewasa, biasanya mapan secara finansial, yang memberikan dukungan materi kepada perempuan muda (disebut sugar baby) dalam hubungan yang bersifat personal, romantis, atau bahkan seksual.
Baca Juga: Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot dan Sutiyoso, Usai Disentil Presiden Prabowo
Meski terlihat seperti hubungan "saling menguntungkan", banyak kasus menunjukkan bahwa dinamika ini bisa berubah menjadi manipulatif, berisiko, bahkan traumatis.
Dari Kemewahan ke Ketergantungan
Banyak sugar baby awalnya tergiur oleh janji kehidupan nyaman: hadiah mahal, liburan mewah, dan akses ke gaya hidup elite.
Namun, ketika ketergantungan finansial mulai terbentuk, kendali atas hidup mereka perlahan berpindah tangan. Tak sedikit yang mengalami tekanan mental, kekerasan emosional, hingga eksploitasi.
Kisah Viral: Uang yang Jadi Racun
Salah satu kisah yang baru-baru ini viral di TikTok dan X (Twitter) mengungkap pengalaman seorang perempuan muda yang "dibeli" oleh sugar daddy-nya.
Awalnya diberi hadiah tas branded dan uang bulanan, ia perlahan kehilangan kendali atas waktu, pekerjaan, hingga kehidupannya sendiri.
Ia mengaku merasa "terjebak dalam sangkar emas" dan sulit lepas karena rasa takut dan malu.
Risiko di Balik Sugar Lifestyle