“Stop pakai muka gue buat hal-hal nggak bener. Stop ngedit foto gue pakai AI. Orang-orang SDM rendah percaya tanpa cari tahu,” lanjutnya.
Akun Sosial Media Zqya Jadi Sorotan
Setelah video viral tersebar, akun media sosial Zqya ramai diserbu netizen.
Baca Juga: Daftar Harga BBM Pertamina di Jatim Mei 2025, Turun!
Banyak yang membandingkan elemen visual dari video dengan penampilannya di postingan TikTok dan Instagram. Bahkan, akun Instagram @zqya_a sempat di-private setelah viralnya video tersebut.
Namun demikian, tidak ada bukti otentik bahwa Zqya adalah pelaku dalam video tersebut. Justru, ia menjadi korban dari kejahatan digital dengan penyalahgunaan wajah menggunakan AI.
AI dan Ancaman Privasi Digital
Kasus Zqya kembali menyoroti bahayanya deepfake dan AI-generated content yang kini semakin realistis.
Teknologi ini bisa menciptakan konten palsu dengan sangat mulus, membuat publik sulit membedakan antara asli dan manipulasi.
Jika tidak ditangani serius, kasus seperti ini berpotensi menghancurkan reputasi seseorang dan menimbulkan trauma psikologis.
Peringatan Hukum: Menyebar Konten Palsu Bisa Dipidana
Zqya mengingatkan bahwa menyebarkan konten vulgar, apalagi yang hasil rekayasa, adalah pelanggaran hukum.
Baca Juga: Misteri Video Viral Warung Madura, Ini Kata Kreator Konten
Di Indonesia, pelaku bisa dijerat dengan pasal UU ITE terkait pencemaran nama baik dan penyebaran konten asusila.
“Orang-orang bangga nyebarin, padahal itu melanggar hukum. Hukum harus ditegakkan,” kata Zqya.