Baca Juga: PT Petrosea (PTRO) Bagikan Dividen US$10 Juta, Saham Melonjak 2,17%
Kabar wafatnya Paus Fransiskus memang mengejutkan banyak pihak. Meski sempat menjalani perawatan intensif akibat serangan pneumonia ganda yang serius selama lima minggu terakhir.
Kehadirannya yang singkat dalam Misa Minggu Paskah di Vatikan sehari sebelumnya seolah memberikan harapan.
Namun, takdir berkata lain. Vatikan secara resmi mengumumkan kepergian pemimpin kharismatik ini melalui siaran televisi pada Senin pagi waktu setempat, yang disambut dengan suara duka dari Kardinal Kevin Farrell.
Sebagai respons atas kabar duka ini, Kepolisian Roma langsung meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Baca Juga: Misteri Pabrik Gula Uncut LK21, Lebih Seram dari KKN di Desa Penari?
Sementara itu, Misa untuk mengenang Paus Fransiskus dijadwalkan akan digelar di Gereja Makam Suci: Patriarkat Latin Yerusalem pada Rabu (23/4/2025).
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka yang mendalam bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia, dan juga bagi banyak tokoh lintas agama yang mengagumi visi dan misinya.
Ia tercatat dalam sejarah sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, membawa angin segar dan perspektif baru bagi Gereja Katolik Roma.
"Selamat jalan Paus Fransiskus, cahayamu tetap bersinar dalam hati dunia," demikian ungkapan perpisahan yang sarat makna, mengiringi kepergian seorang pemimpin yang telah memberikan kontribusi besar bagi perdamaian dan kemanusiaan.
Baca Juga: Duka Katolik! Dunia Terguncang, Paus Fransiskus Wafat Usai Pneumonia Ganda!
Dunia kini berduka, namun warisan nilai-nilai yang telah ditorehkan Paus Fransiskus akan terus hidup dan menginspirasi.***