trending

Tragedi Pembunuhan Imam Masjid Gay di Afrika Selatan: Pembunuhan Muhsin Hendricks Memicu Keprihatinan Global

Senin, 17 Februari 2025 | 10:35 WIB
[Ilustrasi] Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). (Alexander Grey/pexels.com)

PURWAKARTA ONLINE - Pada Sabtu, 15 Februari 2025, Afrika Selatan dikejutkan dengan tragedi pembunuhan yang melibatkan seorang imam masjid yang juga seorang gay, Muhsin Hendricks.

Hendricks, yang dikenal sebagai imam pertama di dunia yang terbuka tentang orientasi seksualnya, ditembak mati di dekat kota Gqeberha, Afrika Selatan.

Pembunuhan ini menimbulkan keprihatinan di seluruh dunia, khususnya di kalangan komunitas LGBTQ+, yang mengecam keras kekerasan ini.

Baca Juga: United E-Motor Luncurkan Skutik Listrik Terbaru untuk Kurir dan Ojol di IIMS 2025

Muhsin Hendricks: Sosok Imam Berani dan Aktivis LGBTQ+

Muhsin Hendricks bukanlah sosok imam biasa.

Sebagai seorang imam yang juga merupakan bagian dari komunitas gay, ia menjadi simbol keberanian bagi banyak orang yang terpinggirkan.

Hendricks mengelola Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg, Cape Town, yang ia dirikan untuk menyediakan ruang aman bagi Muslim queer dan perempuan terpinggirkan untuk menjalankan ajaran Islam.

Masjid ini juga dikenal sebagai tempat berlindung bagi mereka yang menghadapi diskriminasi dan kekerasan di masyarakat.

Hendricks pertama kali mengungkapkan orientasi seksualnya pada tahun 1996, dan sejak itu, ia terlibat dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ+.

Baca Juga: Mental Baja! Bojan Hodak Sanjung Mentalitas Pemainya

Dalam sebuah wawancara, ia pernah menyatakan bahwa menjadi autentik lebih penting baginya daripada takut akan ancaman keselamatan.

Hendricks juga menjadi subjek film dokumenter berjudul The Radical pada tahun 2022, yang menggambarkan perjuangannya dalam menegakkan hak-hak LGBTQ+ di dunia Islam.

Tragedi Pembunuhan dan Dampaknya

Halaman:

Tags

Terkini