Cara Guru Gembul Hentikan Polemik Nasab Habib Ba'alawi

"Kita sering melihat ada narasi yang mengatakan bahwa sorbannya kyai itu ada di bawah kaki habib, bahkan ketika habib itu pezina atau pecandu narkoba," ungkapnya dengan penuh emosi.

Baca Juga: Fan Meeting Kedua BABYMONSTER, Netizen Kritik Penggemar Buntuti Ahyeon dan Ruka

Keresahan Masyarakat, Antara Hormat dan Sakit Hati

Guru Gembul dengan tegas menyuarakan keresahan yang dirasakan oleh banyak kalangan di Indonesia, terutama mereka yang berpegang teguh pada ajaran kyai dan ustadz.

"Bayangkan bagaimana perasaan masyarakat ketika mereka mendengar bahwa kyai yang selama ini dihormati justru dianggap lebih rendah derajatnya dibandingkan habib paling bodoh sekalipun," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa narasi semacam ini telah menyakiti berbagai kalangan, dari ulama tradisional hingga nasionalis, liberal, bahkan radikal.

"Fenomena ini bikin semua orang sakit hati," lanjutnya.

Baca Juga: Calvin Verdonk Raih 1 Juta Follower: Begini Tanggapan Sang Bek Kiri Timnas Indonesia Tersebut?

Seruan untuk Mengakhiri Polemik

Dalam penampilannya, Guru Gembul menekankan bahwa debat seperti ini tak akan pernah benar-benar selesai.

"Kita bisa adakan debat publik sampai 100 kali di berbagai universitas terkemuka, tapi polemik ini tidak akan pernah berakhir," katanya.

Menurutnya, solusi untuk mengakhiri polemik ini bukanlah melalui perdebatan akademik yang tak berujung, tetapi dengan introspeksi dan penghentian narasi yang merendahkan.

"Hentikan narasi-narasi di media sosial yang memperburuk situasi. Sudah saatnya kita introspeksi bersama," tegasnya.

Baca Juga: Guru Gembul Serang Novel Alaydrus: Kritik Bukan Iblis, Ayo Introspeksi Diri!

Guru Gembul: Saya Datang untuk Menghentikan Polemik Nasab!