• Kamis, 21 September 2023

Kontroversi Lagu 'Helo Kuala Lumpur' vs. 'Halo-Halo Bandung': Tudingan Plagiat yang Memanas

- Jumat, 15 September 2023 | 11:46 WIB
VIRAL! Lagu Halo-Halo Bandung Dijiplak Jadi Halo Kuala Lumpur, Ini Tanggapan Dubes RI untuk Malaysia (dok ikaundip.org dan youtube)
VIRAL! Lagu Halo-Halo Bandung Dijiplak Jadi Halo Kuala Lumpur, Ini Tanggapan Dubes RI untuk Malaysia (dok ikaundip.org dan youtube)

PurwakartaOnline.com - Dunia musik seringkali menjadi medan perdebatan dan kontroversi. Kali ini, sebuah kanal YouTube berbahasa Melayu Malaysia, Lagu Kanak TV, menjadi sorotan tajam karena salah satu lagunya, "Helo Kuala Lumpur," dituduh menjiplak lagu legendaris Indonesia, "Halo-Halo Bandung." Polemik ini memicu perbincangan di media sosial dan mengundang reaksi dari netizen.

Lagu "Helo Kuala Lumpur" yang diunggah oleh kanal Lagu Kanak TV pada 27 Mei 2020 mendapat perhatian karena melodi lagunya yang sangat mirip dengan "Halo-Halo Bandung." Bahkan, beberapa bagian liriknya juga hanya mengubah kata sapaan dan beberapa kata lain dari lirik asli "Halo-Halo Bandung" yang dikenal sebagai karya Ismail Marzuki.

Lirik "Helo Kuala Lumpur" menggantikan kata "Hello Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan// Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan// Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu, sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali//" menjadi bagian yang sangat serupa dengan lirik asli "Halo-Halo Bandung."

Sementara itu, "Halo-Halo Bandung" memiliki kata sapaan "beta" untuk mengganti "saya" dan mengisahkan peristiwa Bandung Lautan Api pada 23-24 Maret 1946.

Netizen pun tak tinggal diam dan mengungkapkan kekecewaan mereka di media sosial. Mereka mengeluhkan bahwa musik dan tarian Indonesia seringkali menjadi sasaran klaim dari negara tetangga. Beberapa komentar netizen bahkan menyatakan ketidakpuasan terhadap penggubahan lirik yang dinilai kurang memadai.

Saluran YouTube Lagu Kanak TV, tempat lagu "Helo Kuala Lumpur" diunggah, telah disaksikan lebih dari 166 ribu kali, meskipun kolom komentar sudah dimatikan.

Saluran ini sebenarnya berfokus pada konten lagu yang dikhususkan untuk anak-anak berusia 2-9 tahun. Namun, kebingungan terkait lagu ini menciptakan kontroversi yang jauh lebih besar daripada yang diharapkan.

Dalam deskripsi kanalnya, Lagu Kanak TV diketahui sebagai bagian dari Infinitum Network yang berbasis di Hyderabad, Telangana, India. Jaringan konten ini juga memiliki saluran khusus untuk penonton Indonesia di YouTube, termasuk Lagu Anak Indonesia Balita, Kastari Sentra, Lagu Anak TV, Lagu Anak Indonesia, dan Indonesian Fairy Tales.

Namun, perdebatan tentang siapa pencipta sebenarnya dari lagu "Halo-Halo Bandung" masih berlanjut. Meski dikenal sebagai karya Ismail Marzuki, beberapa pihak masih mempertanyakan keaslian karya ini.

Sejarawan musik Ninok Leksono mencatat bahwa lagu ini juga disebut sebagai karya Lumban Tobing, seorang prajurit Siliwangi yang pergi ke Yogyakarta bersama peletonnya dan menyanyikan lagu ini. Bahkan, ada klaim bahwa Lumban Tobing terinspirasi oleh lagu "Hallo Bandoeng" yang sudah terkenal sebelumnya pada 1923.

Kontroversi ini pernah direspons oleh Eulis Zuraida, istri mendiang Ismail Marzuki. Menurutnya, lagu "Halo-Halo Bandung" benar-benar diciptakan oleh Ismail Marzuki ketika mereka masih pacaran, yang bersamaan dengan meletusnya Bandung Lautan Api.

Meskipun perdebatan tentang siapa pencipta sebenarnya tetap ada, yang pasti, lagu ini tetap menjadi salah satu warisan budaya musik Indonesia yang tak terlupakan. Polemik terbaru ini hanya menegaskan bahwa musik selalu memiliki daya tarik yang kuat dan menjadi sarana penghubung antarbudaya yang tak terbatas.***

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gempa Bumi di Palu: Potensi Bahaya dan Upaya Mitigasi

Minggu, 10 September 2023 | 03:07 WIB
X