Pemerintah AS baru-baru ini memperluas larangan pengiriman chip berteknologi tinggi ke China, termasuk chip H20 milik Nvidia yang sebelumnya masih diizinkan untuk diekspor.
Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri teknologi di China yang sempat mengandalkan chip H20 untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan hingga akhir 2025.
Baca Juga: CEO Nvidia Kunjungi Beijing Setelah AS Larang Ekspor Cip AI H20 ke China
Dampak pada Saham Nvidia
Situasi ini turut berdampak pada performa saham Nvidia. Sejak awal tahun, nilai saham perusahaan sudah turun hingga 22 persen.
Penurunan tajam sebesar 7 persen terjadi pada pekan lalu, setelah perusahaan mengumumkan potensi kerugian miliaran dolar akibat kebijakan ekspor yang diterapkan oleh pemerintah AS.
Meski begitu, Nvidia tetap melakukan pendekatan diplomatis dengan pemerintah berbagai negara, termasuk China.
Juru bicara Nvidia menyebut bahwa pertemuan seperti ini merupakan hal yang rutin, meski tidak merinci isi agenda lawatan Huang kali ini.
Di tengah tekanan geopolitik dan ekonomi, Nvidia menunjukkan sikap tegas dalam mempertahankan pasar globalnya, terutama di China.
Baca Juga: Pembatasan Chip Nvidia ke China Guncang Saham Teknologi Global, ASML dan TSMC Terpukul
Dengan strategi kolaboratif dan pendekatan diplomasi bisnis, perusahaan ini terus berusaha menjaga eksistensinya di salah satu pasar teknologi terbesar dunia.***
Artikel Terkait
NVIDIA Research: Inovasi AI, Grafis Generatif, dan Chip Modern yang Mengubah Dunia Teknologi
Nvidia Terancam Rugi Rp92 Triliun Akibat Pembatasan Ekspor Chip AI ke China
Saham Nvidia Anjlok 25% YTD: Tekanan Bearish Kian Kuat di Bawah EMA Kunci
Nvidia Kritik Pembatasan Ekspor Chip AS, Tegaskan Pentingnya Pasar China
CEO NVIDIA Jensen Huang Temui DeepSeek dan Wakil PM China di Tengah Ketegangan Dagang
Saham UnitedHealth dan Nvidia Jatuh, Ketidakpastian Pasar AS Kian Meningkat
Pembatasan Chip Nvidia ke China Guncang Saham Teknologi Global, ASML dan TSMC Terpukul
CEO Nvidia Kunjungi Beijing Setelah AS Larang Ekspor Cip AI H20 ke China