Guru Gembul Angkat Kembali Kasus Petinju Fenomenal Magomed Abdusalamov yang Bernasib Tragis!

Abdusalamov kalah angka dalam pertarungan 10 ronde sekaligus kehilangan gelar kelas berat World Boxing Council United States (USNBC).

Baca Juga: BIAYA Bikin SIM Cuma Segini, Baru Diterbitkan oleh Kapolri!

Disebutkan oleh Guru Gembul, dalam pertandingan nahas tersebut, sebetulnya Magomed Abdusalamov meminta untuk berhenti dan menyerah.

Namun ada 'motivator' yang terus mendorong Magomed Abdusalamov untuk tidak menyerah dan terus melanjutkan pertandingan.

Di luar pertandingan, sebetulnya proses pengadilan telah dimulai sejak Abdusalamov menderita kerusakan otak yang mengubah hidupnya. 

 Baca Juga: Hari Pahlawan Tanggal 10 November Dilatarbelakangi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia

Negara Bagian New York, yang bertanggung jawab untuk mengawasi pertandingan, setuju untuk membayar $ 22 juta kepada Adbusalamov dan keluarganya setelah hampir empat tahun proses pengadilan. 

Tetapi kasus terhadap wasit Benjy Esteves dan tiga dokter ring NYSAC tetap ada.

Esteves, wasi yang memiliki sumber daya keuangan terbatas, memberikan donasi $ 1.000 dolar kepada Ring 10, sebuah badan amal yang memberikan bantuan keuangan kepada mantan petinju yang membutuhkan.

Baca Juga: Sekjen APDESI Pusat, Asep Anwar Sadat Nilai Positif Pemantauan DD Dari Inspektorat Jenderal Kemendesa

Osric King adalah dokter yang ditugaskan ke sudut Adbusalamov selama pertarungan. 

Tidak ada indikasi bahwa ia mencoba berkomunikasi secara lisan dengan petarung selama pertarungan. 

Keluhan tersebut menuduh bahwa Dr. King “gagal melindungi Abdusalamov dari pukulan yang berlebihan dan luar biasa yang mengancam jiwa dan melemahkan cidera di tangan lawannya.”

Baca Juga: Atta Halilintar Diperiksa Polisi, Terlibat Kasus Penipuan Robot Trading NET89!

Anthony Curreri dan Dr. Gerard Varlotta berada di ruang ganti Abdusalamov setelah pertarungan.