Purwakarta Online - Militer Amerika Serikat sepertinya dalam situasi yang belum begitu baik, pasalnya pasokan bahan pembuatan amunisi senjata masih bergantung pada China dan Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir diketahui, mineral penting yang menjadi bahan amunisi industri senjata Amerika Serikat dipasok dari dua 'musuh negara amerika' tersebut.
Termasuk antimon, unsur kimia berupa metaloid yang termasuk salah satu bahan pembuatan peluru yang mampu menembus baja.
Dilansir PurwakartaOnline.com dari Seputar Militer, AS sangat bergantung pada China dan Rusia untuk rantai pasokan amunisinya.
Sungguh mengherankan memang, Amerika Serikat hampir sepenuhnya bergantung pada China dan pada tingkat lebih rendah Rusia dalam beberapa tahun terakhir untuk mendapatkan mineral penting yang sangat penting untuk memproduksi amunisi.
Antimon mineral sangat penting untuk rantai pasokan industri pertahanan dan diperlukan untuk memproduksi segala sesuatu mulai dari peluru penusuk lapis baja dan bahan peledak hingga senjata nuklir serta berbagai peralatan militer lainnya, seperti kacamata penglihatan malam.
Antimon sekarang berada di garis depan upaya kongres baru-baru ini untuk menopang cadangan strategis mineral tanah jarang, yang dikenal sebagai cadangan pertahanan nasional.
Baca Juga: Persib Bandung vs Bali United, Minggu 12 Juni 2022, ini prediksi skornya!
Cadangan tersebut mencakup banyak mineral lain yang penting bagi rantai pasokan industri pertahanan seperti titanium, tungsten, kobalt, dan lithium, tetapi para pembuat undang-undang memperkirakan akan bangkrut pada tahun fiskal 2025 tanpa tindakan korektif.
Komite Angkatan Bersenjata DPR mengambil langkah pertama untuk mengatasi cengkeraman China pada rantai pasokan antimon dalam rancangan undang-undang yang dirilis Rabu.
Sebuah laporan yang menyertai RUU tersebut akan meminta manajer persediaan pertahanan nasional untuk memberi penjelasan singkat kepada komite tentang status antimon pada bulan Oktober sambil memberikan.
“pandangan lima tahun mineral ini dan kerentanan rantai pasokan saat ini dan di masa depan.”
“Komite prihatin tentang dinamika geopolitik baru-baru ini dengan Rusia dan China dan bagaimana hal itu dapat mempercepat gangguan rantai pasokan, terutama dengan antimon,” kata laporan itu.
Rancangan undang-undang juga akan mengharuskan Departemen Pertahanan untuk menerapkan kebijakan daur ulang baterai bekas untuk merebut kembali
Artikel Terkait
Calum Scott dan Lyodra Ginting kolab di lagu Heaven!
Yet to Come (The Most Beautiful Moment) BTS, lirik dan terjemahan bahasa Indonesia!
Daun eucalyptus wangi, penuhi pencarian sejak Eril ditemukan!
Park Min Young cantik karena oplas, tapi ada artis Korea yang tenggelam gara-gara oplas!
Operasi Patuh 2022, begini cara menghindari tilangnya!
Britney Spears kembali naik daun, berkat mantan suaminya bikin onar di pernikahan orang!
Korlantas Polri Uji Personel Subditwal PJR di ISDC
Ini Kriteria Laki-Laki Idaman Desy Ratnasari
Persib Bandung vs Bali United, Minggu 12 Juni 2022, ini prediksi skornya!
Lockheed Martin F-35 Lightning II, benarkah ini pesawat tempur Amerika Serikat paling berbahaya?