Misteri Keindahan Kampung Tajur Purwakarta: Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Burangrang

photo author
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 08:44 WIB
Kampung Wisata Tajur Purwakarta  (Tangkapan Layar YouTube Pelosok Sumedang)
Kampung Wisata Tajur Purwakarta (Tangkapan Layar YouTube Pelosok Sumedang)

PURWAKARTA ONLINE - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, masih ada tempat yang mampu memberikan ketenangan dan kesejukan alami.

Kampung Wisata Tajur di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, adalah jawaban bagi mereka yang mendambakan suasana pedesaan yang asri.

Kampung ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik.

Sejak tahun 2004, Kampung Tajur ditetapkan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta di bawah kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Gaji 6 Bulan Tak Dibayar, Karyawan PT Cipta Rasa Pangan Purwakarta Mengadu ke DPRD

Keputusan ini diambil berdasarkan potensi desa yang masih mempertahankan budaya tradisional, seperti rumah panggung berbahan kayu dan bambu, serta penggunaan tungku kayu bakar untuk memasak.

Saat menginjakkan kaki di Kampung Tajur, pengunjung akan disambut oleh deretan rumah panggung khas Sunda dengan warna hitam putih yang seragam.

Keunikan ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari Jakarta, Bandung, Bekasi, hingga Depok yang ingin merasakan atmosfer pedesaan yang autentik.

Dikelilingi oleh Gunung Burangrang, Kampung Tajur menyuguhkan lanskap alam yang begitu menenangkan.

Baca Juga: Anne Ratna Mustika dan Kasus Dugaan Gratifikasi, Kejari Purwakarta Didatangi APH RI

Hijaunya hamparan sawah, suara burung berkicau, serta udara sejuk yang bebas polusi menjadikan tempat ini destinasi wisata yang sempurna.

Para wisatawan yang menginap di homestay rumah panggung dapat merasakan kehidupan ala masyarakat lokal yang masih berpegang pada nilai-nilai tradisi.

Tak hanya soal keindahan visual, kearifan lokal yang masih kental terasa menjadi daya tarik utama.

Warga setempat tetap menggunakan tungku kayu untuk memasak dan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan cara tradisional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X